Senin, 30 Maret 2009

Yusril Tampil Memukau di Lapangan Kotamobagu

Indopost, Mar 20, 2009 at 09:41 AM


KOTAMOBAGU—Massa, simpatisan dan pendukung Partai Bulan Bintang (PBB) di seantaro Kota Kotamobagu (KK) berkumpul di Lapangan Kotamobagu mendengarkan orasi politik dari Ketua Umum Majelis Syuro’ Prof DR Yusril Ihza Mahendra (YIM). Dalam orasi politiknya, poin yang sangat penting adalah mengajak kepada semua massa PBB untuk memberikan hak suara kepada kader yang terbaik. Bahkan mengingatkan untuk mencoblos nomor 27.

“Berikan suara kita sesuai dengan hati nurani kepada caleg yang benar-benar sesuai dengan hati kita. Bila partai menghendaki saya sebagai capres Insya Allah, saya juga sudah siap bila dicalonkan,’’ kata Yusril yang juga mantan Menteri Negara Sekretaris Negara itu.

Ketua PBB Kota Kotamobagu Nurdin Makalalag yang juga caleg Dapil I wilayah Kotamobagu Utara dan Kotamobagu Timur, ikut memberi orasi kepada simpatisan PBB Kotamobagu. “Terima kasih, terutama kepada massa dan simpatisan PBB yang ikhlas datang menghadiri kampanye perdana PBB, sekaligus mendengar pendidikan politik dari sesepuh PBB Yusril Ihza Mahendra. ’Jangan lupa saya nomor urut 1 (Nurdin Makalalag, red),’’ katanya.

Sama halnya dikatakan anggota DPRD Kota Kotamobagu Abdul Rivai Mokodompit (ARM) yang juga caleg PBB nomor urut 1 dari dapil Kotamobagu Barat. ARM siap memberikan yang terbaik buat Kota Kotamobagu sekaligus mendukung sepenuhnya program wali kota 5 tahun ke depan. “Mari kita coblos ARM (Abdul Rivai Mokodompit, red) dari PBB di wilayah Kotamobagu Barat,’’ ajak ARM, kemarin.

Dalam kunjungan ini YIM didampingi sejumlah pengurus PBB antara lain Jurhum Lantong, sebagai calon DPR RI nomor urut 1 dari Sulut. Selain itu dari DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota se Bolmong Bersatu, dan pengurus PBB, serta anggota DPRD Kota Kotamobagu dan Bolmong dari partai PBB.(ald/*)

PBB Menang, Gaji Guru Naik


Antara, Minggu, 29 Maret 2009 18:55 WIB

ANTARA, JOMBANG--MI: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Malam Sambat (MS) Kaban, Minggu (29/3), menghadiri kampanye terbuka partai itu di GOR Merdeka, Jombang, Jawa Timur.

Dalam orasi politiknya, MS Kaban menegaskan jika PBB menang pada Pemilu 9 April mendatang, maka langkah pertama yang akan diperjuangkan yaitu menaikkan gaji guru (kesejahteraan guru). "Intinya, anggaran pendidikan itu harus menyeluruh diberikan kepada seluruh guru, baik itu guru swasta maupun negeri," kata MS Kaban yang juga Menteri Kehutanan (Menhut) itu.

Selain meningkatkan kesejahteraan guru, anggaran pendidikan juga harus menyentuh lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren. "Kami ingin pendidikan di pesantren-pesantren itu juga mendapatkan perhatian dari pemerintah," katanya.

Tidak hanya masalah pendidikan saja yang disiggung, ia juga berjanji akan memperjuangkan kesejahteraan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). "Gaji pegawai di dua lembaga itu akan dinaikkan sebesar 200% dari nominal sebelumnya," katanya.

Dia berpendapat, jika gaji aparat TNI dan kepolisian dinaikkan, maka semangat untuk menjaga teritorial serta menjaga keamanan juga meningkat. Jika keamanannya kuat, maka disintegrasi bangsa tidak akan terjadi.

Kehadiran orang nomor satu di tubuh PBB ini disambut baik oleh simpatisan PBB di Jombang. Kapasitas GOR Merdeka yang bisa menampung hingga ribuan orang itu, tampak diisi ribuan simpatisan. (Ant/OL-06)

Ka'ban Soroti Keterpurukan Ekonomi Rakyat


Metrotvnews.com, Jakarta: Ribuan simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB) memadati halaman parkir Pasar Amor, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Ahad (22/3).

Kampanye dihadiri Ketua Umum PBB M.S. Ka`ban dan Wakil Bupati Agam Ardinal Hasan serta sejumlah calon legislatif. Dalam orasinya, Ka`ban lebih banyak menyoroti masalah ekonomi bangsa yang terus terpuruk.

Menurut Ketua Umum PBB yang juga Menteri Kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu, ekonomi bangsa akan bertahan bila pemerintah memperkuat program swastanisasi. Untuk itu para pengusaha harus lebih diberi peluang dan kesempatan untuk mengembangkan usaha mereka. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan.(DSY)

Kampanye PBB Sumba Timur

Timur Expres, Jumat, 27 Mar 2009, | 6


WAINGAPU, Timex-Partai Bulan Bintang (PBB) Sumba Timur Selasa (24/3), mengisi jadwal kampanye rapat umum di lapangan pahlawan-Waingapu. Selain pengurus DPC Sumba Timur, kampanye rapat umum ini menghadirkan Yusril Ihza Mahendra, juga dihadiri jajaran pengurus PBB kabupaten tetangga, Sumba Tengah dan Sumba Barat.

Meski memuji kebijakan pemerintah tentang pendidikan gratis namun jurkam yang juga caleg nomor urut 1 dari Dapil I mewakili Kecamatan Kota dan Kecamatan Kambera, M. Nouvel Al Qadrie dalam orasinya juga menyoal masih banyaknya warga tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Nouvel, di Sumba Timur, tingkat pendidikan warga masih dibawah rata-rata. Bahkan, masih banyak warga Sumba Timur yang hanya mengenyam pendidikan SD. "Yang tamat SMA juga masih sangat terbatas sehingga perlu perhatian serius pemerintah dan DPRD terkait masalah ini," harapnya.

Ia juga menilai, DPRD sebagai lembaga pembawa aspirasi rakyat di Sumba Timur belum mampu memainkan perannya dengan baik. Untuk itu katanya, dibutuhkan anggota DPRD yang memahami betul akan fungsi dan tugasnya sebagai penyambung lidah rakyat.

"Jadi, mari kita pilih wakil rakyat yang benar-benar tahu akan kondisi rakyat yang diwakilinya. Pertanyaan itu hanya bisa terjawab bila anda mencoblos caleg yang iusung PBB di pemilu Legislatif 9 April nanti karena lima menit anda di TPS menjadi penentu masa depan daerah ini.

Pilihlah wakil rakyat yang benar-benar wakil semua rakyat Sumba Timur bukan wakil dari segelintir orang saja," ingatnya. Masih menurut Nouvel, bila terpilih dan mendapat kepercayaan warga Sumba Timur, ia berjanji akan memperjuangkan aspirasi yang diamanatkan padanya. Ia juga menepis sinyalemen PBB sebagai parpol agama.

"PBB bukan hanya didukung satu agama. Buktinya, hari ini, saudara-saudara kita yang beragama diluar Islam juga hadir disini termasuk saudara-saudara kita yang menganut aliran kepercayaan Marapu. Ini juga sebagai bukti bahwa PBB diterima di semua lapisan masyarakat yang ada di Sumba Timur ini khususnya," tandas Nouvel dalam rapat umum yang dihadiri sekitar 300-an warga tersebut.

Kampanye rapat umum PBB juga diisi dengan pentas musik dan tarian Sumba Barat. Hal senada disampaikan M Faisal salah satu Caleg PBB. Menurut Faisal, meski berasal dari Bima-NTB namun ia sudah merasa sebagai orang Sumba sehingga memiliki tanggungjawab moril memajukan daerah ini.

Pantauan Timor Express Selasa petang, sebelum menggelar konvoi kendaraan bermotor, massa dan jajaran pengurus PPP, berkumpul di taman kota dan sekretariat parpol tersebut. Mereka (jajaran pengurus dan massa, red) mengenakan kaos bergambar Umbu Umar Al Jaufrie, caleg andalan yang diusung parpol berlambang Ka'bah tersebut.

Juru bicara KPU Sumba Timur, Ndilu Maupandji, membenarkan jadwal kampanye yang diisi dua parpol itu. (jun)

Jujur dalam Memilih



www.news.roll.co.id Bandung, 22/3 (Regional.Roll)-
Partai Bulan Bintang (PBB) mengajak masyarakat untuk jujur dalam memberikan pilihan pada Pemilu 9 April 2009.

Demikian pesan moral yang disampaikan pada rapat terbuka Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Bandung yang digelar di Lapangan Barujati, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Minggu.

"Masyarakat harus jujur memberikan pilihan sesuai dengan kata hati. Saat ini tak ada pihak yang bisa memaksa dan pilihan jujur pada hakikatnya merupakan tanggung jawab pada diri sendiri serta bangsa dan negara," kata juru kampanye PBB, Tatang Muchram.

Pada kampanye yang juga diisi perkenalan seluruh calon legislatif PBB dari Kabupaten Bandung itu, partai tersebut juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan hak pilihnya di TPS pada pemilu mendatang.

Partai Bulan Bintang juga menyampaikan pesan moral kepada kader dan masyarakat untuk memandang Pemilu 2009 secara cerdas dan optimistis untuk perubahan mada depan yang lebih baik.

"Jangan sia-siakan kesempatan dan hak politik yang dimiliki, karena pemilu merupakan kesempatan satu kali dalam lima tahun yang akan menentukan bangsa dalam lima tahun ke depan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, para juru kampanye PBB juga menyerukan perlunya upaya keras untuk menyelamatkan generasi bangsa ini yang menekankan pendidikan formal dan informal dengan berlandaskan keimanan dan ketakwaan.

PBB memandang strategi pengembangan sektor pendidikan perlu dipertegas, begitu pemberdayaan teknokrat dan penciptaan lapangan pekerjaan diperkuat.

"Pengembangan sektor pendidikan merupakan solusi masa depan bangsa, namun di lain pihak perlu keseimbangan pembangunan antara sektor pendidikan formal dan informal," ujar jurkam lainnya.

Kampanye PBB yang berlangsung di kawasan Bandung selatan itu diikuti sekitar seribu massa partai itu, yang juga melakukan konvoi kendaraan.

PBB Kabupaten Bandung mentargetkan mampu menempatkan satu calon di setiap daerah pemilihan di Kabupaten Bandung. Saat ini ada tujuh daerah pemilihan di kabupaten yang tiga tahun lalu dimekarkan dari Kabupaten Bandung Barat itu.

Massa Menyemut saat Kampanye PBB di Agam


Harian Singgalang, Senin, 23 March 2009



Agam, Singgalang
Tidak kurang dari sepuluh ribu simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB) memadati lapangan Pasar Amur, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sabtu (21/3). Tampil sebagai juru kampanye (jurkam) Ketua Umum DPP PBB, MS Kaban, Caleg DPR RI Nursyamsi Nurlan, SH., Ketua DPC Agam, Ardinal Hasan dan jurkam lainnya.
Dalam orasinya, MS Kaban mengatakan, Indonesia harus bangkit bersama syariat Islam. Dengan adannya syariat islam tersebut, kekayaan alam dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Kekayaan alam Indonesia melimpah ruah, namun masyarakat kita hidup dibayang-bayangi kemiskinan. Hal itu disebabkan, karena kekayaan alam kita tidak dikelola secara Islam. Untuk itu, wakil di MPR, DPR, harus orang yang membuat undang-undang dengan berlandaskan syariat Islam,” ujarnya.
Dijelaskannya, Indonesia merupakan negara terluas di Asia tenggara dengan penduduk bermacam ragam, dan mayoritas beragama Islam serta kekayaan alam yang melimpah ruah. Namun Singapura negara kecil di Asia Tenggara mampu memajukan dan memakmurkan rakyat. Padahal, negaranya tidak mempunyai kekayaan alam yang melimpah seperti Indonesia.
“Kenapa kita yang mempunyai kekayaam alam yang melimpah ini tidak mampu mengembangkan potensi kekayaan alamnya, hal itu disebabkan orang yang duduk di MPR-DPR sebagai pembuat undang-undang tidak mengedepankan syariat Islam, sehingga kekayaan alam yang melimpah ruah ini tidak dapat dimanfaatkan secara baik,” ujarnya.
Selain dengan mengedepankan syariat Islam dalam memanfaatkan kekayaan alam, PBB berkomitmen akan mengubah Undang-Undang pengelolaan kekayaan alam yang minimal 20 persen dikembalikan ke daerah.
Tidak hanya itu, dia juga berjanji akan mengupayakan merevisi UU perpajakan yang mencekik, sehingga tidak banyak yang bisa menjadi pengusaha. Komitmen lain yang disampaikan Kaban adalah pendidikan gratis yang dibiayai oleh APBN. “Kita tidak sekedar bicara, tapi ini sudah kita buktikan bersama,” katanya.
Sedangkan, untuk membangun kekuatan ekonomi, selain menumbuhkan jiwa enterpreneurship atau memperbanyak pengusaha, juga akan diupayakan merevisi UU Perpajakan yang selama ini terkesan mencekik.
Sementara, Nuryamsi Nurlan mengatakan, bangsa Indonesia pernah jaya dengan mengedepankan syariat Islam. ketika itu sebagian besar orang partai Masyumi duduk di legislatif. “PBB sebagai penerus Partai Masysumi dengan mengedepankan syariat Islam sebagai ujung tombak untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia. Untuk merobah undang-undang dengan mengedepankan syariat Islam itu, wakil rakyat di dilegislatif harus orang yang mengedepankan syariat islam dalam membangun bangsa Indonesia,” ujarnya. o417/202/104/409

Yusril Siap Jadi Capres

Jember (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengaku siap menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009 mendatang.

"Saya siap untuk dicalonkan menjadi presiden," kata Yusril usai menjadi juru kampanye PBB di Lapangan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengaku berterima kasih kepada kader dan simpatisan PBB atas dukungan pencalonannya menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 mendatang.

"Dalam musyawarah kerja nasional (mukenas) PBB tahun lalu telah diputuskan bahwa PBB akan mendukung saya sebagai capres 2009-2014," kata Yusril.

Menurut dia, target perolehan PBB dalam pemilu legislatif (pileg) sekitar 10 persen sehingga PBB harus berkoalisi dengan partai lain agar bisa mencalonkan dirinya sebagai calon presiden.

"Aturan pemilu saat ini berbeda dengan pemilu 2004 lalu sehingga tidak mungkin satu partai bisa mencapai peroelhan suara 20 persen dalam pemilu legislatif, " katanya menerangkan

Ia menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu, partai atau gabungan partai yang berhak mencalonkan pasangan capres dan cawapres harus mendapatkan perolehan suara mencapai 25 persen suara suara sah nasional atau 20 persen perolehan kursi di DPR RI. "Untuk itu, PBB harus melakukan koalisi dengan partai lain," katanya.

Ia mengaku PBB belum bisa memastikan koalisi dengan partai mana karena harus menunggu hasil pemilu legislatif selesai. "PBB akan melakukan koalisi dengan parpol lain setelah melihat hasil pemilu legislatif," katanya menambahkan.

Dalam orasi politiknya, Yusril juga mengajak simpatisan dan pendukung Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk masuk ke PBB karena di beberapa daerah lain massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pro Gus Dur menyatakan kesediaannya masuk PBB. "Saya berharap pendukung Gus Dur mau bergabung bersama kami di PBB," katanya berharap.

Ia menjelaskan, PBB akan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, meningkatkan gaji PNS, TNI dan Polri serta memperbaiki perekonomian di Indonesia agar masyarakat sejahtera.(*)

PBB Protes Keberpihakan Bupati Pamekasan dalam Pemilu

Antara Jatim, Selasa, 24 Mar 2009 13:20:55

Pamekasan - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memprotes sikap Bupati Pamekasan, Drs. Kholilurrahman, yang berpihak kepada salah satu partai politik (parpol) di wilayah tersebut.

Aksi protes DPC PBB ini dilakukan di Pamekasan, Selasa, menyusul adanya gambar bupati pada beberapa spanduk dan baliho caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipajang di sejumlah tempat umum, baik di dalam kota maupun di daerah pedesaan.

"Bupati telah mengingkari komitmennya yang menyatakan, bahwa dia akan berdiri di semua golongan partai politik yang mengusungnya menjadi Bupati Pamekasan," kata Sekretaris DPC PBB Pamekasan, M. Suli Faris.

Sikap bupati yang seperti itu, lanjut anggota komisi A DPRD Pamekasan itu, jelas akan menimbulkan kecemburuan di antara parpol pendukungnya, baik PPB ataupun Partai Golkar. Sebab meski yang bersangkutan sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Pamekasan, ia tidak diusung partainya.

"Yang sangat mengecewakan kami, PBB dan Golkar serta 11 partai nonparlemen lainnya, karena bupati telah mengingkari kesepakatan, tidak akan cawe-cawe dalam kampanye," katanya.

Bahkan, kata Ketua Frkasi Bulan Bintang (FBB) itu, bupati secara diam-diam juga melakukan penggalangan kepada para camat dan kades untuk mendukung dan memilih caleg PKB pada Pemilu 9 April 2009, sesuai laporan yang disampaikan masyarakat ke Komisi A DPRD Pamekasan.

"Ini kan tidak fair namanya. Di muka umum bupati menyatakan netral, tapi secara sembunyi-sembunyi ia melakukan penggalangan terhadap para camat dan kepala desa untuk memilih PKB," terang Suli Faris.

Secara terpisah, Bupati Pamekasan, Drs. Kholilurrahman membantah tudingan Sekretaris DPC PBB itu. Menurut dia, pertemuan dengan para camat dan kepala desa yang dilakukan dirinya dalam beberapa hari ini, bukan dalam rangka mengajak mereka memilih partainya, tapi hanya sebatas konsolidasi. Yakni meminta mereka ikut menyukseskan pemilu.

"Sama sekali pertemuan saya dengan camat dan para kepala desa itu bukan dalam rangka mengajak mendukung PKB. Tapi, saya hanya memberi arahan agar mereka bersikap netral," terang bupati.

Bahkan, lanjutnya, dalam pertemuan tersebut dirinya melarang mereka mendukung salah satu parpol apalagi menjadi tim sukses.

"Terus terang memang ada kades yang memajang kalender PKB ketika pada suatu kesempatan saat saya berkunjung ke rumah salah seorang Kades. Saya bukannya senang, karena dia menjadi pendukung PKB, tapi justru saya larang," katanya.

Camat ataupun para kepala desa, lanjut mantan Ketua Dewan Tanfidz Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan, itu harus menjadi pengayom semua kelompok kepentingan.

Meski demikian, bupati mengakui memang ada caleg PKB yang menaruh gambar dirinya. Tapi, lanjut dia, pihaknya sudah memerintahkan agar menarik gambar tersebut.

"Saya menyadari ketika saya menjadi bupati, maka saya milik semua partai politik dan harus berdiri di semua golongan dan semua partai politik yang ada di Pamekasan," tegasnya.

Abdul Azis
Berita terkait

KAMPANYE PBB MALANG DIPENUHI RIBUAN MASSA


Antara Jatim, Minggu, 29 Mar 2009 16:38:42

Simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB) mengibarkan bendera partai dalam kampanye di Lapangan Ketapang, Desa Bakalan Krajan, Malang, Minggu (29/03). Kampanye terbuka tersebut dihadiri lebih dari 10.000 massa dan menghadirkan jurkamnas Ketua Umum PBB MS Kaban. Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto/09.

Yusril Akan Kampanye di Padang

Antara sumbar| Minggu, 29/03/2009 18:57 WIB


Padang, (ANTARA) - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang H. Yusril Ihza Mahendra Dt Maharajo Palinduang dijadwalkan menghadiri kampanye rapat umum pada 1 April mendatang di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Yusril Ihza Mahendra Dt Maharajo Palinduang, selaku Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang akan hadir sebagai juru kampanye (jurkam) pada kampanye akbar rapat umum di Lapangan Parkir GOR H Agus Salim Padang," kata Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kota Padang, Zulkifli Aziz.

Kehadiran Yusril diikuti sejumlah jurkam nasional, caleg DPR RI, kader serta simpatisan partai Bulan Bintang.

"Dalam kampanye nanti, PBB sedikitnya mendatangkan 15.000 orang massa, terdiri dari simpatisan serta kader se Sumbar,"katanya.

Wakil DPP PBB Janzi Sofyan menegaskan, massa tadi bukan merupakan massa bayaran. Sebab merupakan simpatisan murni PBB.

"Mereka (massa) datang atas kemauan sendiri, karena peduli dan simpati kepada PBB. Kita hanya menyediakan sarana transportasi dan makanan ringan saja," katanya.

Selain kampanye akbar, Ketua Majelis Syura PBB tersebut juga menyempatkan diri melakukan pertemuan dan dialog bersama tokoh masyarakat dan media massa lokal Sumbar.

Menyoal target suara, PBB optimis bisa meraih peningkatan suara signifikan dibanding pemilu terdahulu (Tahun 2004).

"PBB optimis meraih peningkatan sedikitnya 5 persen suaranya di tahun 2009. Khusus suara di daerah pemilihan Sumbar I diprediksi mencapai perolehan 100.000 suara," katanya.

Ia menambahkan, keyakinan tersebut berpijak dari penelurusan langsung ke daerah kantong suara PBB di pelosok-pelosok desa.

Di sana ditemui banyak simpatisan murni PBB yang mengaku tidak bakal pindah parpol lain, kendati pun dibayar dengan uang.

"Yakinlah, tidak semua massa mau dibeli dengan uang, dan PBB akan membuktikannya pada kampanye akbar awal April dengan menghadirkan masa tanpa dibayar sebanyak 15.000 orang," tambahnya mengakhiri.(tos/tdy)

Kampanye PBB BAU BAU DIHADIRI RIBUAN MASSA


Radar Buton, Senin, 23 Mar 2009, | 4
“Hidup Partai Bulan Bintang (PBB)” teriakan itu terus menggema di seantero Kota Baubau, yang diikuti ribuan kendaraan roda dua dan puluhan roda empat, saat kampanye perdana PBB, Sabtu (21/3).

Massa pendukung partai terus berdatangan di Stadion Betoambari. Umumnya mereka menantikan pidato politik Ketua DPW dan DPC PBB, Drs H La Ode Halaka Manarfa, yang juga merupakan Wakil Walikota Baubau. Dra Wa Ode Maasra Manarfa (Ketua DPRD). Srikandi Parpol PBB itu berjanji dihadapan puluhan ribu massa pendukungnya, bakal membawa perubahan manakala dia terpilih sebagai Caleg DPR RI, maka Buton Raya akan segera terwujud.
Sejak pukul 11.00 Wita, di rumah kediaman Maasra, massa terus berdatangan, entah dari mana asalnya. Yang pasti massa tersebut adalah pendukung fanatik PBB dari Dapil I Kota Baubau. Tepat pukul 13.00 Wita, Halaka Manarfa, dengan pengawalan ketat aparat Polres Baubau, memimpin iring-iringan kendaraan menujuh Stadion Betoambari.
Sepanjang jalan massa terus meneriahkan yel-yel hidup PBB. Halaka sendiri menggunakan mobil Wilis bak terbuka, sehingga warga yang berada di sisi jalan terus memberikan aplos. Setibanya di Stadion Betoambari, Halaka, bukannya berorasi tetapi mendatangi konstituennya yang lebih dulu berada di lokasi kampanye. Satu persatu mereka disalami, baik yang berada di atas mobil, lapangan, maupun massa yang duduk di tribun terbuka.
Usai bersalaman, dia menujuh kesalah satu tenda tempat para Caleg Dapil II berkumpul. Sambil menunggu orasi politik dari para Caleg, massa yang berada di depan panggung terus bergoyang, menikmati indahnya lantunan lagu yang dinyanyikan artis-artis lokal.
Dalam suasana meriah, seorang Caleg sambil mikrofon memperkenalkan satu persatu Caleg PBB Dapil I wilayah Betoambari-Murhum, diantaranya La Ode Abdul Munafi, La Kamba, Yunus Buhim, La Bara, dan dua orang gender. Mereka diperkenalkan kepada konstituen di Dapilnya masing-masing. Sementara itu, tampak dibelakang panggung salah seorang Caleg Dapil II Wolio- Kokalukuna, Wa Ode Mufriha, yang juga merupakan politisi muda dan berbakat, menghadiri kampanye tersebut.
Setelah para Caleg diperkenalkan, seorang Jurkam La Ode Munafi, menyampaikan orasi politik dihadapan puluhan ribu pendukung dan simpatisan PBB. Dalam orasinya mengatakan, PBB telah menunjuhkan esensinya sebagai salah satu Parpol yang mempunyai dukungan dan kekuatan di Kota Baubau. Terbukti pada Pemilu legislatif 2004 lalu, PBB dapat mendulang lima kursi. Sehingga menempatkan seorang Ketua dan Wakil Ketua di DPRD Baubau.
Realita pembangunan di Baubau, dan kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak pernah luput dari sumbangsi kader PBB. Dari 25 orang anggota DPRD, satu-satunya Parpol yang menempatkan perempuan yakni Wa Ode Maasra Manarfa sebagai Ketua DPRD.
Tidak sampai di situ, kader PBB juga menduduki jabatan penting di eksekutif, yakni sebagai Wakil Walikota Baubau. Untuk itu dia memintah kepada segenap pengurus, kader, dan simpatisan PBB untuk memenangkan Pemilu legislatif 9 April mendatang. “Jangan lupa contreng Nomor 26 PBB,” ujarnya dihadapan konstituen.
Kemudian dilanjutkan dengan srikandi PBB, Caleg anggota DPR RI Wa Ode Maasra Manarfa, mengatakan pada 9 April mendatang merupakan momentum yang dapat menentukan kelangsungan pembangunan daerah ini. Untuk itu gunakan hak pilihnya dengan memilih wakil yang duduk di DPR RI, DPD, DPR Provinsi, dan DPR Kota Baubau.
Dia juga menyarankan agar konstituen PBB memilih wakil yang dapat dipercaya, amanah, dan bertanggung jawab. Sebagai Caleg DPR RI dari PBB yang menempati nomor urut satu. Maasra, meminta dukungan suara dari seluruh warga Sultra khususnya Baubau, karena untuk menjadi anggota DPR RI, tentunya dia membutuhkan sekitar 150 ribu suara.
“Hidup PBB, jika saya terpilih nanti siap membek-Up provinsi Buton Raya di senayan. Insyah Allah, masyarakat Baubau dan sekitarnya memberikan kepercayaan penuh kepada saya. Sehingga pembentukan Provinsi yang kita nanti-nantikan dapat terwujud. Kader PBB dapat diandalkan untuk mewakilih aspirasi masyarakat di dewan,” ujar Maasra, yang disambut dengan aplos konstituen.
Sementara itu, Ketua DPW PBB Sultra La Ode Halaka Manarfa, mengatakan masyarakat Kota Baubau tidak akan rugi untuk memilih Caleg PBB. Selaku Ketua DPW PBB, dia mengetahui kapasitas dan kualitas Caleg PBB, sehingga tidak akan membohongi rakyat.
“Jika pada Pemilu nanti, ada Caleg PBB yang yang berhasil duduk di DPRD, dan tidak aspiratif, amanah, professional, maka kader itu akan saya PAW. Saya tidak menginginkan Caleg semacam itu, tetapi yang dapat membawa amanah rakyat,” tegasnya.
Lanjut orang nomor dua di Baubau ini, disamping sebagai Ketua DPW PBB Sultra, dia juga menjabat sebagai Wakil Walikota Baubau, yang sementara cuti untuk memberikan pendidikan politik kepada seluruh kader dan simpatisan PBB. Karena itu, dia berharap agar masyarakat memilih wakilnya yang dapat dipercaya dan mempunyai kredibilitas tinggi terhadap pembangunan daerah ini.
“Kepada seluruh warga Baubau, manfaatkanlah sebaik-baiknya momen Pemilu, yang hanya dilaksanakan sekali dalam lima tahun. Karena itu jangan salah memilih, pilih Caleg yang benar-benar dapat membawah aspirasi rakyat,” imbuhnya.
Usai memberikan sambutannya, Ketua DPW PBB Sultra, La Ode Halaka Manarfa, bersama seluruh Caleg dan simpatisan PBB, mengadakan pawai keliling di wilayah Dapil I Betoambari-Murhum. Kendaraan yang mengikuti kampanye arak-arakan itu, sekitar 3 kilo meter.(***)

PBB Bandung Gelar Kampanye Simpatik

Reublika, Senin, 23 Maret 2009 pukul 23:39:00


BANDUNG--Partai Bulan Bintang (PBB) menggelar kampanye simpatik di Kota Bandung untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bandung I dan III, Ahad (22/3). Untuk Dapil I dan V, PBB melakukan aksi simpatik kerja bakti dengan membersihkan lingkungan dan pembagian kaos, stiker, bendera, pin, dan atribut PBB lainnya.

Sedangkan, untuk Dapil III, kampanye terbuka dipusatkan di Padepokan Seni Jalan Peta Bandung. Sebelumnya, ratusan kader PBB konvoi berkeliling Dapil III sambil membagikan atribut partai di Kec Bandung Kulon, Kec Babakan Ciparay, Kec Astananyar, Kec Bojongloa Kaler, dan Kec Bojongloa serta Kidul. Konvoi dimulai dari Kantor DPW PBB Jawa Barat.

Menurut Muchsin Al-Fikri, ketua DPC PBB Kota Bandung, pola kampanye yang diterapkan caleg-caleg PBB akan lebih banyak melakukan kunjungan pada masyarakat atau door to door. "Caleg-caleg PBB mendatangi lingkungannya dan memperkenalkan dirinya kepada masyarakat. Beda dengan pemilu sebelumnya di mana masyarakat datang ke lokasi kampanye," kata Muchsin.

Ia menambahkan, pihaknya keberatan soal perubahan jadwal kampanye yang mendadak oleh KPU Kota Bandung. "Kita keluhkan soal jadwal yang berubah tiba-tiba, padahal kampanye sudah dimulai," ujar Muchsin yang juga salah satu anggota DPRD Kota Bandung.

Selain itu, banyaknya peraturan tentang pembatasan penggunaan kendaraan untuk konvoi menjadi hambatan bagi PBB untuk memaksimalkan kampanyenya. "Terlalu banyak peraturan, terutama peraturan penggunaan kendaraan. Pembatasan jumlah konvoi membuat partai sulit bergerak," tegas Muchsin.

Dalam kampanye terbuka itu, turut hadir Ketua Majelis Pertimbangan cabang PBB Kota Bandung, KH Rustaman Lukman; HM Daud Gunawan; caleg DPR RI; dan caleg-caleg PBB lainnya. ant

PBB Surakarta buat bendera raksasa



Partai Bulan Bintang Kelurahan Jebres Surakarta buat bendera raksasa (www.tatv.co.id)

Transformasi Nilai Islam

Surabaya Post, Senin, 30 Maret 2009 | 11:48 WIB


GRESIK - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengemukakan semua kebijakan yang nantinya diambil PBB merupakan hasil transformasi dari syariat Islam.

“Syariat Islam memang tidak bisa diterapkan secara langsung menjadi sumber undang-undang, tetapi nilai-nilai Islam tersebut harus menjadi pijakan dalam merumuskan kebijakan,” kata Yusril, saat berkampanye PBB di Jl. Notoprawiro, Gresik, Minggu (29/3) siang.

Yusril menjelaskan, NKRI dengan segala kemajemukannya harus tetap utuh. PBB tidak bakal merubah negara Indonesia menjadi negara Islam, tetapi bakal melakukan transformasi ilmu-ilmu Islam yang universal sebagai dasar sendi-sendi negara yang bermartabat.

Sementara itu, gelar istigosah kubro bersama seluruh partai politik (parpol) di Ponpes Manbaul Sholihin, Minggu (29/3), KH Masbuhin Faqih, Ketua Dewan Mutasyar DPC PKNU Gresik mengemukakan keyakinan seluruh partai ikut berjuang untuk Islam. “Pemilu nanti bakal berjalan seadil-adilnya, dan bangsa Indonesia akan selamat dari mara bahaya,” ujarnya. k13

Minggu, 29 Maret 2009

Yusril Targetkan Partai Bulan Bintang Peroleh 10 Persen Suara

[ Jawa Pos, Senin, 30 Maret 2009 ]

GRESIK - Tekad Yusril Ihza Mahendra untuk maju sebagai calon presiden (capres) sudah bulat. Dia menargetkan Partai Bulan Bintang (PBB) memperoleh 10 persen suara. Dengan angka itu, kata dia, PBB akan mudah menggandeng partai lain untuk meletakkan nama Yusril sebagai capres.

Yusril bersama Ketua DPC PBB Gresik Abdul Abbas mengungkapkan hal itu dalam kampanye akbar PBB di Jalan Noto Prayinto kemarin (29/3). Menurut dia, perolehan 10 persen suara akan menjadikan PBB sebagai pemimpin atau memiliki peran vital dalam koalisi. ''Imbasnya, bukan tidak mungkin PBB akan memajukan capres sendiri,'' jelas politikus kelahiran 1956 tersebut.

Mantan menteri sekretaris negara itu melihat peluang dirinya untuk menjadi capres masih terbuka lebar. Dia juga meyakinkan simpatisannya bahwa dirinya tidak berniat mengubah NKRI menjadi negara Islam. ''Karena itu, saya dan PBB tidak akan menjadi ancaman bagi negara ini,'' terangnya.

Lebih lanjut Yusril mengatakan bahwa hasil lembaga survei yang tidak pernah menempatkan PBB sebagai kontestan kuat pileg juga diminta untuk tidak ditanggapi. ''Kita tidak boleh pesimistis dengan hasil survei tersebut. Orang boleh bilang partai kita kecil. Tetapi, kader PBB lebih baik daripada partai besar sekalipun,'' katanya dan disambut tepuk tangan simpatisan.

Politikus yang juga pernah menjabat menteri kehakiman dan sempat melakukan judicial review persyaratan capres ke Mahkamah Konstitusi itu tidak pesimis dengan pengajuan dirinya kembali menjadi capres PBB. Yusril mempermasalahkan persyaratan capres yang harus diraih partai politik (parpol) atau gabungan parpol sebanyak 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara nasional pemilu legislatif.

Menurut dia, implikasi dari peraturan tersebut adalah semua capres harus menunggu perkembangan politik yang akan terjadi. Sebab, partai mana yang berhak mengajukan capres baru diketahui setelah penghitungan suara. ''Tidak hanya saya, bahkan SBY juga mengalami masalah besar untuk mencapai target tersebut,'' ujar Yusril.

Karena itu, politikus asal Belitung, Sumatera Selatan, itu tidak gegabah dalam memilih partai untuk berkoalisi. Dia tetap akan becermin kepada hasil pileg nanti. Sebab, menurut dia, akan sangat berbahaya bila sudah menentukan koalisi namun persentase suara tidak mencukupi ketentuan. ''Katakanlah sekarang salah satu partai besar mengajak PBB untuk koalisi. Tetapi, bisa jadi setelah pileg PBB lebih unggul dari partai itu,'' terangnya. (dim)

PBB Akan Transform Syariat Islam

PBB Akan Transform Syariat Islam
Republika,Senin, 30 Maret 2009 pukul 04:04:00

GRESIK -- Partai Bulan Bintang (PBB) akan memperjuangkan cita-cita Masyumi, melakukan tranformasi Syariat Islam sebagai undang-undang nasional. Dengan pembinaan, perumusan kebijakan ajaran Islam yang universal tanpa merubah negara Indonesia menjadi negara Islam.

"PBB Tidak akan merubah negara Indonesia menjadi negara Islam. Tetapi akan melakukan tarnformasi ilmu-ilmu Islam yang universal sebagai dasar dan sendi-sendi negara yang bermartabat," kata Yusril Ihza Mahendra Ketua majelis Syuro DPP PBB saat berkampanye di Jl Notoprawiro Gresik Ahad (29/3)

Ajaran Islam kata Yusril, sangat universal dan justeru negara-negara barat sebenarnya telah mencuri dan mentransform hukum-hukum Syariat Islam diterapkan dinegaranya, hingga mengalahkan Indonesia sebagai negara penganut Islam terbesar di dunia.

"Negara barat sebenarnya telah mentransform hukum Syariat Islam menjadi dasar undang-undangnya. Namun kita sebagai negara penganut Islam terbesar didunia malah tidak mengerti," tandas pemeran film Laksamana Cheng Ho ini

Memang tandas Yusril, Syariat Islam tidak bisa diterapkan secara langsung namun teori-teori ekonomi dan hukum-hukum positif yang dijalankan dunia sebenarnya adalah teori-teori Syariat Islam. Pertanyaanya mengapa Indonesia berpenduduk Islam terbesar di dunia susah menjalankan teori-teori syaraiat Islam untuk bisa ditranform untuk menjadi sumber hukum negara ?.

"Ini hanya mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah dengan pemimpin yang mampu menangkap pemahaman Syariat Islam. Dan ini hanya ada di kader-kader PBB yang mampu," ungkapnya - uki/ahi

PBB Gresik Emoh 'Beli' Suara Rakyat

PBB Gresik Emoh 'Beli' Suara Rakyat
Republika, Minggu, 15 Maret 2009 pukul 15:25:00

GRESIK--Apatisme masyarakat terhadap partai politik dan caleg (calon legislatif), meng-inspirasikan DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Gresik menggunakan strategi 'Tiga S' (sluman-slumun slamet). Mengoptimalkan pendekatan terhadap konstituen dengan ide-ide dan program untuk Gresik kedepan

"Kita tak ingin banyak bicara, kami juga tidak ingin dikatakan masyarakat sebagai caleg pecundang. Setelah terpilih menjauh, kemudian ditambah dengan tudingan hanya ingin fasilitas dan gaji besar," kata Abdul Abas Ketua DPC PBB Gresik Ahad (15/3)

Apalgi tutur Abas, tidak semua masyarakat Gresik seperti yang dikatakan sebagian besar caleg maupun parpol, kalau tidak dikasih duit akan golput, tidak memilih caleg yang tidak ngasih duit dan sembaako dan lain sebagainya. Tetapi apatisme terhadap parpol maupun caleg memang terjadi karena kesalahan parpol dan celeg-caleg masa lalu

"Setelah terpilih dan duduk di DPR bertingkah, mulai gaya hidup dan perilakunya jauh dari yang diharapkan masyarakat, lalu timbul apatisme" ungkapnya.

Bagaimana dengan 'Cap' Caleg PBB hanya Bondo Dengkul (BD) ? Mantan wartawan Harian Sore Surabaya Post (SP) ini tidak merasa terganggu, karena PBB mengutamakan modal kepercayaan bukan financial. Sebab menurutnya caleg berduit dan yang suka andum (bagi-bagi) sembako sekaligus diselipi amplop belum tentu benar-benar berjuang untuk rakyat.

"Justru jangan-jangan itu (pemberian) dianggap beli, sehingga setelah terpilih meras sudah membeli. Akhirnya rakyat nggak bisa nagih janji-janji kesejahteraan yang ditawarkan," tandasnya

Karenanya tegas dia, caleg PBB menggunakan setrategi pemenanganya menggunakan 'Tiga S', sluman-slumun slamet. Artinya slamat untuk masyarakat Gresik dan selamat program-program dan ide yang pernah dijanjikanya.

"Menjaga ide dan program yang kita tawarkan, bukan pepesan kosong. Saat masyarakat menagih timbul rasa malu, karena kami tidak pernah merasa membeli suara rakyat," cetusnya

Pada bagian lain, mendekati pileg yang akan dihelat 9 April mendatang banyak caleg di Gresik mengerahkan kekuatan massanya sambil bagi-bagi sembako dan kaos bergambar caleg dan partainya. Bahkan tak sedikit caleg yang rela menggadaikan barang berharganya ke kantor Pegadaian.

"Inilah yang menyebabkan korupsi, karena harus menebus barangnya sehingga menjadi gelap mata. Makanya kami tidak akan mengukur baju menggunakan ukuran orang lain," pungkasnya. uki/fif

Selasa, 24 Maret 2009

Penjual Nasi Bungkus Mantap Jadi Caleg PBB

Penjual Nasi Bungkus Mantap Jadi Caleg PBB
Minggu, 15 Maret 2009 - 06:09 wib
Thomas Joko - Okezone
TEXT SIZE :



SEMARANG - Sulistiyo Widarto seorang penjual nasi bungkus di alun-alun Kota Demak akhir-akhir ini seringkali menjadi buah bibir. Bukan karena rasa nikmat barang dagangannya namun karena statusnya sebagai salah satu calon anggota legislatif yang bertarung di Pemilu 2009.

Kesederhanaannya menepis anggapan bahwa untuk menjadi caleg harus bermodal besar. Penghasilannya sebagai penjual nasi bungkus menurut pria kelahiran 1 Desember 1970 ini diakui hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Banyak yang mengejek dengan kenekatan saya menjadi caleg. Mereka bertanya apakah punya uang banyak. Tapi saya tidak mau meladeni pertanyaan seperti itu. Lebih baik saya diam atau mencari dukungan," kata pria yang sering disapa Blangkon, Kenthir atau Lilik ini.

Kemarin malam dia menceritakan asal usul mengapa bisa menjadi caleg DPRD Kabupaten Demak. Satu sore ada seorang caleg provinsi dari Partai Bulan Bintang datang ke warung nasinya. Dia bermaksud menempelkan stiker kampanye di gerobaknya.

"Entah kenapa saya langsung tertarik dengan partainya dan langsung bergabung. Sebelum meninggalkan gerobak saya, dia memberi sebah kartu nama," ceritanya.

Selang beberapa hari Lilik nekat meghubungi caleg provinsi tersebut dan menyatakan ingin menjadi caleg di DPRD Kabupaten Demak. Tak disangka keinginannya itu disambut baik dan disuruh mengumpulkan persyaratan.

Saat itu waktu pendaftaran tinggal dua hari. Meski sempat pontang-panting Lilik akhirnya lolos sebagai caleg dari PBB. Dia ditempatkan di Dapil 1 dengan nomor urut 1.

Apa motivasi Lilik mendaftarkan diri menjadi caleg? Suami dari Denok tersebut mengatakan ingin memperjuangkan nasib warga kecil terutama para pedagang dengan modal minim.

"Saya merasakan bagaimana susahnya mencari penghasilan. Saya pernah digusur ketika membuka warung makan lesehan di alun-alun dan dipaksa relokasi ke tepian Kali Tuntang yang sepi pembeli," jelas Lilik.

Lilik menolak jika hanya bermodal nekat saja. Dia memiliki pengalaman politik yang panjang karena sejak 1999 adalah kader sebuah partai politik berideologi nasionalis. Namun satu saat dia merasa dikecewakan dan langsung mundur dari partai tersebut.

Sekarang ini Lilik sedang getol-getolnya memperkenalkan dirinya terutama pada pembeli nasi di warungnya. Ternyata banyak yang awalnya tidak percaya. Namun setelah ditunjukkan stiker kampanye bergambar dirinya, mereka langsung percaya.

Rencananya Lilik akan melakukan kampanye simpatik dengan membagikan nasi bungkus gratis pada warga Demak.

"Kalau nanti terpilih, saya akan mengadakan syukuran. Saya akan memborong semua nasi bungkus yang dijual di alun-alun untuk dinikmati bersama-sama," ucap pria asli kelahiran Demak itu.

(fit)

Mass PBB Banjiri Lapangan Blog S Jakarta


Massa PBB Banjiri Lapangan Blok S, Jakarta Selatan
Senin, 23 Maret 2009, 13:37 WIB



Berita8.com, Ribuan massa dari Partai Bulan Bintang (PBB) tumplek di lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Band Rock Indie dan Khasidah pun menjadi daya tarik massa yang sebagian para ABG dan Ibu-ibu.

" Syariat Islam-Syariat Islam Partai Bulan Bintang,Syariat Islam-Syariat Islam Pasti Menang," begitulah syair yang berkumandang dan disambut ratusan massa ABG dengan berjoget.

Juru kampanye Ahmad Sumargono mengatakan bahwa selain anti korupsi dan menuntut pemerintahan yang bersih dari KKN juga PPB akan memperjuangan penegakan syariat Islam.

" Hidup PBB, tegakan syariat Islam di Indonesia, kembali ke piagam Jakarta." katanya dengan pekikan keras, Senin (23/3) di Jakarta.

Sementara itu ketua PBB DKI Jakarta, Zaghlul Wahab dalam orasi politiknya mengatakan PBB akan terus berjuang bersama rakyat untuk membuat pemerintahan lebih profesional dan proporsional dalam menentukan kebijakan publik.

"Kita akan memperjuangan kepentingan rakyat yang secara luas dan berpihak kepada kalangan masyarakat bawah, " katanya.

Dari pantauan, sedikitnya sekitar 15.000 massa hadir dalam kampanye PBB perdana di Jakarta kali ini, mereka pada umumnya para Ibu-ibu dan anak baru gede (ABG).(Fz)

Kampanye PBB di Jakarta Dibanjiri Puluhan Ribu Massa





Yusril Ganteng, Buat RI-1

Massa Kampanye PBB:
Yusril Ganteng, Buat RI-1
Amanda Ferdina - detikPemilu
Senin, 23/03/2009 15:52 WIB




Jakarta - "Presiden ganteng...presiden ganteng!" teriak 15 ribuan massa PBB ke arah Yusril Ihza Mahendra.

Yusril jadi idola ratusan simpatisan PBB dalam kampanye terbuka di lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/3/2009) siang.

"Yusril buat RI 1...Yusril buat RI 1," teriak massa lagi.

Yang punya nama pun lantas menyambut teriakan itu. "Makanya kalau ente mau ane jadi presiden, besarin dulu ini PBB," orasi politisi asli Bangka Belitung ini.

Yusril dalam kampanye itu menjelaskan, selama 3 kali pemilu PBB masih tergolong partai kecil. Walau begitu, peran politik yang dimainkan justru kadang lebih besar daripada partai besar yang ada.

"Buat apa banyak-banyak tapi melempem nggak bisa apa-apa, biarkan kita menjadi partai menengah, partai kanan, dan partai Islam," ujarnya.

Yusril menuturkan, dalam pemilu ini target PBB hanya 10 persen suara
dan bila memperoleh angka itu tentu akan mudah berkoalisi.

Sedang menurut Ketua Umum PBB MS Kaban, pada 2004 lalu memang PBB di Jakarta belum mendapat tempat. Tapi dia yakin pada pemilu 2009 PBB akan semakin berkibar.

"Jangan sampai ada hak-hak suara yang kita abaikan karena bagi kita wajib untuk memilih pemimpin. Yang harus kita jaga adalah supaya tentara kita kuat, gaji TNI, polisi dan PNS harus naik. Dan menaikkan gaji golongan I-III sebanyak 200 persen, kita harus yakin," jelas Kaban di tempat yang sama.

( ndr / nrl )

Minggu, 22 Maret 2009

Caleg PBB Sulsel Gunakan "IMF" Raup Suara

Caleg PBB Sulsel Gunakan "IMF" Raup Suara
Minggu, 04 Januari 2009 08:57

Makassar (ANTARA News) - Calon anggota legislatif (caleg) Partai Bulan Bintang (PBB) Sulawesi Selatan untuk tingkat pusat dan provinsi, menggunakan jaringan Istri, Mertua dan Famili IMF dalam upaya meraup suara sebanyak-banyaknya.

Penggunaan jaringan IMF itu dilakukan, sebab pola kampanye PBB tidak lagi mengandalkan pengumpulan massa untuk menarik simpati konstituen, kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Sulsel, Saiful Kasim dihadapan ratusan peserta pelatihan caleg bulan bintang Sulsel di Makassar, Sabtu malam.

Untuk melengkapi jaringan IMF, para caleg pusat dan provinsi PBB itu juga menggunakan jaringan melalui forum-forum diskusi dan jaringan yang dimiliki partai.

"Tiga jaringan itulah yang digunakan caleg provinsi dan pusat sehingga kelihatan seperti tidak pernah melakukan gerakan," ujarnya.

Kendati begitu, karena gerakan itu pula Saiful Kasim mengeluhkan kurangnya koordinasi antara caleg pusat dan provinsi dengan caleg kabupaten dan kota yang selama ini telah terjadi.

Hal tersebut juga berimbas pada tidak solidnya kader-kader PBB Sulsel dalam menghadapi pemilu yang tercermin pada pemilu 1999 dan 2004 serta mengancam pada Pemilu 2009 mendatang.

Menurut Saiful, banyak diantara kader-kader PBB di kabupaten dan kota di Sulsel tak mengetahui sosok caleg PBB yang bertarung pada level provinsi dan pusat.

Dengan kondisi itu, sosialisasi para caleg pusat dan provinsi tidak sampai ke daerah-daerah dan hanya bisa menjangkau maksimal 30 persen dari wilayah konstituennya.
Akibatnya perolehan suara PBB Sulsel antara pusat, provinsi dan kabupaten kota tidak pernah linear.

"Pada tahun 2004 perolehan suara pusat 10 suara, provinsi tujuh suara dan kabupaten kota hanya lima suara. Saya tidak ingin itu terjadi lagi pada Pemilu 2009," katanya.

Dalam workshop itu juga terungkap bahwa PBB Sulsel juga diperhadapkan pada persoalan tak adanya anggaran untuk membiayai 15 ribu orang saksi yang dipersiapkan untuk mengawasi proses pemilihan.

Menurut Saiful, PBB Sulsel harus mempersiapkan anggaran sebesar 225 juta rupiah dengan rincian pembayaran 15 ribu rupiah per satu orang saksi.

"Kita tidak tahu dari mana mendapatkan biaya itu," katanya.

Menghadapi kedua persoalan krusial itu, Saiful berharap agar para caleg dan kader saling berkoordinasi dan solid sehingga permasalahan dapat teratasi.

Selain Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PBB, MS Kaban, turut pula hadir politisi PBB Ali Muchtar Ngabalin dan ratusan caleg PBB se-Sulsel, yang terdiri dari sembilan caleg DPR RI, 40 caleg DPRD Provinsi dan 327 caleg kabupaten dan kota dalam workshop tersebut.
(T.PK-AAT/Z002)

Lagi Kampanye, Yusril Diminta Ngajar


Sedang Kampanye, Yusril Diminta Ngajar


Liputan 6 - Sabtu, Maret 21

Liputan6.com, Gorontalo: Yusril Ihza Mahendra memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, baru-baru ini. Menurut Yusril, dirinya hanya memenuhi undangan pihak universitas, saat dirinya sedang dalam perjalanan kampanye lintas Sulawesi.(OMI/Syamsu Panna)

Yusril: Semua Partai Pasti Koalisi
Kapanlagi,Sabtu, 21 Maret 2009 08:14

Kapanlagi.com - Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menilai koalisi antar partai untuk mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, sebaiknya dilakukan sebelum Pemilu 9 April mendatang.

"Kalau koalisi dibentuk setelah Pemilu nanti, itu sebenarnya sarat akan kepentingan. Jadi, saya menganjurkan bahwa koalisi dibentuk sebelum Pemilu saja," tukas Yusril seusai memberi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo, Jumat (20/3).

Menurut dia, saat ini koalisi tak bisa jadi jaminan akan mendongkrak sebuah partai, kendatipun memenangkan Pemilu. "Sulit juga berkoalisi saat ini, karena seandainya partai A dan B berkoalisi, tapi setelah pemilu partai B lebih besar dari partai A bagaimana?" ujarnya.

Meski demikian, kata dia, saat ini ia yakin tak ada satu partai pun yang bisa mencapai angka 10%, sehingga mau tidak mau harus berkoalisi dengan partai lainnya. Ia juga menegaskan partainya hingga saat ini belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai manapun.

"Yang jelas kami akan mendukung yang dari partai kami sendiri, bukan orang lain," katanya. (kpl/bar)

Yusril Optimis Raih 10 Persen Suara

Tangerang (ANTARA News) - Ketua Majlis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra merasa optimis mampu meraih sebesar 10 persen suara pada Pemilu 2009, dengan alasan mesin partai bekerja maksimal.

"Kami yakin bahwa target perolehan suara sebesar 10 persen dapat terpenuhi karena masing-masing kader di daerah dan pusat saat ini solid," kata Yusril Ihza Mahendra di Tangerang, Rabu.

Yusril mengatakan masalah tersebut pada kampanye terbuka di Lapangan Lembaga Pemasyarakatan Anak, Kota Tangerang, Banten yang dihadiri ribuan kader partai.

Menurut dia, sikap optimis tersebut karena saat ini banyak bermunculan partai baru yang basis massanya merupakan umat Islam, sedangkan keberadaannya belum dikenal luas oleh masyarakat.

Demikian ada juga partai berbasis Islam yang mengalami kendala internal sehingga diharapkan suara mereka akan disalurkan kepada PBB.

Dia menambahkan bahwa para kader PBB sudah bekerja maksimal di tingkat Kota dan Kabupaten di Indonesia sejak beberapa tahun sebelumnya dengan melakukan pendekatan secara rutin sehingga keyakinan meraih suara terbanyak itu bertambah besar.

Namun begitu, mantan Menteri Sekretaris Negara itu menyatakan sanggup untuk menjadi calon presiden (capres) alternatif karena saat ini dua calon lainnya masih kuat seperti Megawati Soekarnoputri dan Soesilo Bambang Yudhoyono.

Bahkan dirinya sepakat adanya "Poros Tengah" jilid dua yang diprakarsai Din Syamsuddin untuk mencari capres alternatif.

Usai berkampanye di Kota Tangerang, Yusril akan terbang ke Manado, Sulawesi Utara dan Kota Gorontalo. (*)

Selasa, 17 Maret 2009

Kampanye di Palembang


Partai Bulan Bintang menggelar kampanye di lapangan sepakbola Kamboja, Palembang, Selasa (17/3). Kampanye ini juga dihadiri oleh Ketua Umum PBB MS Kaban.

Caleg PBB Berupaya Amankan ET 2,5 Persen

Jawa Pos Rabu, 18 Maret 2009


JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Malam Sambat Kaban optimistis partainya meraih lebih dari empat juta suara pada pemilu legislatif 9 April nanti. Dengan demikian, PBB akan lolos ambang batas perolehan suara.

''Proyeksi ini bukan hitungan kosong, tapi sudah terbukti di sejumlah survei maupun hasil pengaderan yang dilakukan seluruh kepengurusan di pusat dan daerah,'' ujar Kaban kemarin (17/3).

Berdasarkan evaluasi internal, pemilih partai yang mengaku jelmaan Masyumi itu cenderung meningkat. Pada Pemilu 1999, PBB mampu meraih 1,9 juta suara dan pada Pemilu 2004 meningkat menjadi 2,9 juta suara. Caleg-caleg yang dipasang PBB juga telah disaring ketat sehingga diharapkan mendorong meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada PBB.

''Caleg harus berupaya merebut simpati dengan cara simpatik dan damai sehingga mampu melewati electoral threshold (ET) 2,5 persen sesuai ketentuan undang-undang,'' katanya.

Untuk meraih simpati massa agar menentukan pilihan kepada PBB, pihaknya memprioritaskan kampanye-kampanye tertutup yang dinilai lebih tepat guna meraih suara. Sedangkan kampanye terbuka atau pengumpulan massa sebanyak-sebanyaknya tidak menjadi program utama karena harus mengeluarkan dana yang banyak. ''PBB belum mampu untuk itu,'' ungkapnya. (noe/mk)

Rekonstruksi Konsep Partai Islam





Oleh: KH Kholil Ridwan Lc, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada al khair (Islam), menyuruh pada perkara ma’ruf dan mencegah dari perkara munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (Ali Imran: 104).

Ayat ini menunjukkan pada 3 perkara. Pertama, sesungguhnya Allah SWT mewajibkan seluruh kaum muslimin untuk menegakkan sekelompok umat. Imam Ath Thabary memaknai kata ‘ummatun’ dalam ayat itu sebagai ‘jama’atun’ yang bermakna kelompok (Tafsir Ath Thabary, juz 4, hal. 38). Tugas kelompok ini adalah menyeru kepada Islam serta melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar (Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Quran, juz 4, hal. 27). Artinya, kelompok tersebut melakukan dakwah Islam baik dalam segi pemikiran maupun perbuatan.

Pernyataan ‘Hendaklah ada diantara kalian sekelompok umat (minkum ummatun)’ merupakan perintah dari Allah SWT untuk mendirikan jama’ah minal muslimin, yaitu jama’ah/kelompok dari sebagian kalangan kaum muslimin yang terorganisir rapi serta memiliki karakter benar-benar sebagai suatu jama’ah. Inilah makna ‘minkum’ dalam ayat tersebut. Imam Jalaluddin Muhammad dan Imam Jalaluddin Abdur Rahman menyebutkan dalam tafsirnya bahwa min dalam ayat ini adalah untuk sebagian (lit tab’idh). Sebab, menurutnya, perintah dalam ayat ini adalah fardlu kifayah yang tidak dapat dilakukan oleh setiap orang seperti orang yang kurang pengetahuannya (Tafsir Jalalain, juz 1, hal. 57).

Perkara kedua, jamaah yang dimaksudkan tadi adalah partai politik, yang tugasnya: menyerukan al khair dan amar ma’ruf nahi munkar. Imam Ibnu Katsir memaknai menyeru kepada al khair sebagai mengikuti Al Quran dan As Sunnah (Imam Ibnu Katsir, Tafsirul Qur`anil ‘Azhim, juz 1, hal. 478). Sementara, Imam Jalaluddin mengartikan al khair dalam ayat tersebut dengan al Islam (Tafsir Jalalain, juz 1, hal. 57).
Dengan demikian, menyeru kepada al khair artinya menyeru atau mendakwahkan Islam secara keseluruhan. Sementara itu, memerintahkan perkara ma’ruf berarti memerintahkan segala perkara yang sesuai dengan Islam dan mencegah yang munkar berarti mencegah segala perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Jadi, Allah SWT dalam ayat tersebut mewajibkan kaum muslimin untuk memiliki kelompok-kelompok yang mengajak orang untuk menerapkan Islam secara keseluruhan dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan kata lain, ayat itu memerintahkan adanya kelompok yang mengemban dakwah Islam dan melanjutkan kehidupan Islam, yakni memerangi hukum kufur beserta kekuasaannya dan mewujudkan hukum Islam beserta kekuasaannya.

Kelompok atau partai politik Islam dimaksud, karakternya adalah: (1) bermisi melanjutkan kehidupan Islam dengan menerapkan syariat secara kafah dalam kehidupan, (2) menetapkan tujuan secara fokus, merinci strategi (thariqah) untuk mencapainya, mengadopsi hukum-hukum syara, pendapat dan pemikiran yang menjelaskan tentang institusi negara, strukturnya, sistem yang akan diberlakukannya (sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem sosial), dan hubungan antar bangsa dan negara.
Tugas partai politik dalam Islam adalah:
1. Membangun partai kader yang berkualitas, Islami dalam pola pikir maupun perilakunya.
2. Sosialisasi terus-menerus untuk menyiapkan umat agar turut serta membangun kehidupan Islam, sehingga nyambung dengan tujuan partai.
3. Melakukan pertarungan pemikiran (shira’ul fikriy). Membeberkan dan menentang kebobrokan pemikiran yang eksis sembari mengemukakan bagaimana konsep Islam.
4. Melakukan perjuangan politik (kifah siyasiy). Meraih kekuasaan dengan pendekatan pencerahan tanpa kekerasan, untuk menumbangkan institusi dan hukum kufur lalu mengubah dan menggantinya dengan hukum-hukum Islam.

Formulasi Strategi
Melalui analisis SWOT Partai Islam, direkomendasikan formulasi strategi partai mulai strategi induk hingga rancangan aplikasi program, sebagai berikut :

1. Visi: Menjadi Partai politik Islam yang amanah, profesional dan terpercaya.

2. Misi: Mempersiapkan kondisi masyarakat agar kondusif bagi kelanjutan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.

3. Strategi Fungsional Utama: (1) Meningkatkan jumlah anggota; (2) Meningkatkan ragam anggota; (3) Meningkatkan kepuasan anggota; (4) Meningkatkan relasi dan pendukung; (5) Meningkatkan citra organisasi.

4. Strategi Fungsional Pendukung Operasi: (1) Meningkatkan kualitas SDM anggota; (2) Meningkatkan kehandalan data base partai; (4) Meningkatkan tertib administrasi & keuangan; (5) Meningkatkan kemampuan self assesment untuk kepentingan evaluasi & rekayasa ulang organisasi; (6) Meningkatkan citra organisasi.

Implementasi Program
1. Memahami ragam mad'u (obyek dakwah). Dakwah komunitas akan berhadapan dengan mad'u yang beragam, baik dari segi tingkat pemahaman keislaman maupun umur.
2. Memahami tujuan dakwah untuk tiap mad'u. Dakwah kepada mad'u umum lebih berbentuk sebagai syiar Islam, dengan tujuan untuk menciptakan mahabah (kecintaan) kepada Islam, sehingga mereka sedia menjadi musaa'idun (pendukung) dakwah Islam. Dakwah kepada mad'u khusus bertujuan untuk menciptakan kader-kader pengemban dakwah (hamalatud dakwah) yang teguh dalam pendirian, kuat aqidahnya, tinggi ilmu Islamnya dan mulia akh¬laqnya, serta giat dalam perjuangan Islam.
3. Model Aktivitas. Dakwah kepada mad'u umum dilakukan secara terbuka, dengan sajian kegiatan yang menar¬ik, ditata dengan apik, bertema aktual atau kontekstual tanpa meninggalkan kebenaran pesan, yang dibawakan oleh asatidz yang terkemuka, baik dari segi dien atau profesinya. Sementara dakwah kepada mad'u khusus, lebih praktis. Kegiatannya lebih spesifik mengarah ke pendalaman, bersifat lebih tertutup dengan peserta terbatas, yang dibawakan oleh asatidz yang tangguh ilmu dan kepribadiannya.
4. Prioritas. Dalam rangka dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam, dakwah harus menghasilkan kader.
5. Strategi dan taktik. Meliputi empat hal, yakni: pertama, untuk intern partai; kedua, dalam hubungannya dengan tokoh-tokoh masyarakat; ketiga, dalam hubungannya dengan elemen dakwah lain (termasuk pengurus masjid); keempat, dalam hubungannya dengan masyarakat umum. (mj/www.suara-islam.com,Tuesday, 10 March 2009)

Partai Islam Bisa Menang

MS Ka'ban: Partai Islam Bisa Menang Pemilu
Tuesday, 10 March 2009


Banyaknya partai politik peserta pemilu 2009 yang mencapai 38 partai, menyebabkan kompetisi diantara mereka semakin ketat. Apalagi pemilu legislatif tinggal sebulan lagi, sehingga berbagai manufer politik semakin diperlihatkan para petinggi parpol.

Pasca pemilu 2009, partai besar sama mengalami perpecahan dimana Partai Golkar pecah menjadi Partai Hanura dan Partai Gerinda, PDI Perjuangan pecah menjadi Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), PKB pecah menjadi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), sementara Partai Matahari Bangsa (PMB) lahir setelah para tokohnya mengalami keretakan dengan PAN.

Sekarang dalam menghadapi pemilu 2009, partai induk dan pecahannya saling berlomba untuk meraih simpati rakyat guna memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Berbagai dana, tenaga dan fikiran dikerahkan untuk mendapat kursi sebanyak-banyaknya. Sebanyak 560 kursi DPR RI diperebutkan hampir 12.000 caleg dari seluruh partai peserta pemilu.

Setelah lahirnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan nomor urut dan mengesahkan suara terbanyak, kini giliran kompetisi terjadi diantara internal partai. Padahal sebelumnya kompetisi hanya terjadi antar partai, tetapi sekarang justru diantara caleg satu partai saling berlomba untuk mengalahkan temannya dengan memperoleh suara sebanyak-banyaknya dari para konstituen.

Keputusan MK tersebut menyebabkan terjadinya “saling bunuh” diantara parta caleg satu partai. Sebab siapa yang memperoleh suara lebih banyak dari caleg satu partainya, maka dialah yang berhak mendapatkan kursi legislatif. Padahal bagi yang gagal mendapatkan kursi legislatif, sesungguhnya mereka telah “berinvestasi” namun tidak akan memetik hasilnya. Dengan demikian, mereka berusaha sekuat tenaga meski dengan memakai teori maxiavelli dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh kursi legislatif yang menjanjikan keuntungan finansial berlipat-lipat. Maka tidaklah mengherankan jika ada caleg yang mengaku di media massa sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 2 miliar meski sekarang kampanye terbuka belum dilakukan. Tidak dapat dibayangkan berapa dana lagi yang akan dihabiskannya jika mulai dilakukan kampanye terbuka pada Maret ini, sementara pemilu akan diselenggarakan pada 9 April nanti.

Sementara itu menjelang pemilu legislatif, suhu politik semakin memanas. Para tokoh politik saling bermanufer untuk melemahkan lawannya demi keuntungan partainya. Meski pilpres baru akan digelar setelah pemilu legislatif, sejumlah tokoh politik sudah saling unjuk gigi untuk menjadi capres dan cawapres, meski kans untuk itu semakin ketat dan berat serta sulit karena semakin banyaknya pesaing yang potensial.

Untuk mencapai maksud tersebut, mereka sama berencana menggalang koalisi antar partai dan akan dimatangkan setelah pemilu legislatif, Sebab setelah itu baru akan diketahui hasilnya, apakah prosentase perolehan suaranya naik, tetap ataukah turun jika dibandingkan dengan pemilu 2004 lalu. Padahal pada pemilu 2009 ini, sebanyak 171 juta dari 230 juta rakyat Indonesia berhak memilih, suatu jumlah yang hanya bisa diungguli oleh pemilu di India dan AS. Maka tidaklah mengherankan jika Indonesia mendapat pengakuan sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia setelah India dan AS.

Bagi yang prosentase suara partainya naik, tentu yang ingin mendekatinya semakin banyak dengan tujuan agar didukung pencalonannya sebagai capres dan cawapres. Namun biasanya parpol semacam ini sudah memiliki capres dan cawapres tersendiri. Sedangkan bagi yang tetap atau turun proesentase perolehan suaranya dari pemilu 2004, maka cukup menjadi pendukung capres dan cawapres partai lain tanpa memiliki capres dan cawapres dari kalangan internal partai. Pasalnya dalam pilpres, hanya partai atau gabungan partai yang memperoleh 20 persen kursi (112 kursi DPR) atau 25 persen total suara sah yang berhak mengajukan paket capres dan cawapres sendiri.

Memang baru PDI Perjuangan sebagai salah satu partai besar yang secara resmi telah memiliki capres yakni Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. Sementara partai besar seperti Partai Golkar dan partai menengah seperti PKB, PAN PPP dan PKS hingga sekarang belum secara resmi mengumumkan capresnya. Sementara partai baru yang telah mengumumkan capresnya hanyalah PMB dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai capresnya. Sedangkan Hanura, Gerindra dan PKNU belum secara resmi mengumumkan capresnya.

Maka tidaklah mengherankan jika munculnya nama wapres Jusuf Kalla (JK) ke bursa capres semakin menarik perhatian. Pasalnya, meski sebagai Ketua Umum Partai Golkar, JK sudah cukup puas sebagai pendamping SBY sebagai cawapres. Namun setelah terjadinya insiden “Ahmad Mubarok”, maka para pendukung Partai Golkar tidak terima atas penghinaan dari salah seorang petinggi Partai Demokrat tersebut. Merasa sebagai partai besar, mereka bertekad mengusung JK sebagai capres untuk bersaing melawan SBY. Jika nantinya JK pecah kongsi dengan SBY dan secara resmi menjadi capres dari Partai Golkar, maka bursa capres akan semakin ketat, dimaka minimal akan terdapat tiga capres yakni SBY, JK dan Megawati. Tidak menutup kemungkinan pilpres akan diikuti oleh lima pasang capres-cawapres sebagaimana pilpres putaran pertama 2004 lalu. Jika itu sampai terjadi, maka akan terjadi pilpres putaran kedua yang menyedot uang rakyat lebih banyak lagi.

Sementara itu hingga saat ini bursa capres hanya diramaikan oleh capres dari partai nasionalis, sementara capres dari partai Islam atau partai berbasis massa Islam belum menjadi berita penting di media massa cetak maupun elektronik. Padahal kans untuk memenangkan pemilu legislatif dan pilpres dari partai Islam termasuk partai berbasis massa Islam cukup terbuka. Barangkali hal itu disebabkan karena belum digelarnya pemilu legislatif, sehingga belum diketahui hasilnya dengan pasti. Disamping itu partai Islam merasa kurang percaya diri untuk mencalokan tokohnya bersaing dengan capres dari partai nasionalis. Selain itu adanya pesanan dari sejumlah petinggi partai nasionalis kepada berbagai lembaga survei untuk memenangkan partainya seolah-olah selalu unggul dalam setiap survei, menyebabkan partai Islam merasa inverior atau rendah diri karena beranggapan tidak mungkin memenangkan pertarungan memperebutkan kursi RI-1.

Jika nantinya ternyata terbentuk koalisi besar diantara partai Islam pasca pemilu legislatif dan partai Islam berhasil memenangkan pilpres, maka itu menjadi sejarah penting bagi perkembangan partai Islam di Indonesia, Sebab baru kali ini dalam sejarah sejak pemilu pertama kali digelar tahun 1955, partai Islam berhasil menguasai pemerintahan dan parlemen. Padahal waktu itu perolehan gabungan suara Partai Islam Masyumi dan NU melebihi perolehan suara Partai Nasionalis PNI dan PKI, namun pemerintahan dan parlemen tetap dikuasai kekuatan nasionalis, sementara kekuatan politik Islam menjadi oposisi. Puncaknya perseteruan kedua kekuatan besar tersebut dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan disusul dengan pembubaran Partai Masyumi (1960) dengan tuduhan para tokohnya terlibat pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat.

Berikut ini wawancara Suara Islam dengan Menteri Kehutanan dan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB), MS Ka’ban, seputar peluang partai Islam untuk memenangkan pemilu legislatif dan pilpres 2009.

Bagaimana menurut anda peluang partai Islam untuk memenangkan pemilu legislatif 2009 ?

Saya haqqul yaqin pada pemilu legislatif, perolehan suara partai Islam akan melebihi partai nasionalis dengan 50 persen lebih. Jika itu sampai terjadi, maka baru pertama kali terjadi sejak pemilu pertama tahun 1955. Memang selama ini terutama ketika masa Orde Baru, perolehan suara partai Islam selalu tidak lebih dari 20 persen. Baru dalam dua kali pemilu era reformasi, gabungan suara partai Islam termasuk partai berbasis massa Islam bisa lebih dari 40 persen, namun masih kurang dari partai nasionalis. Namun dalam pemilu nanti, suaranya akan naik secara signifikan hingga lebih dari 50 persen.

Mengapa selama ini perolahan suara partai Islam selalu lebih kecil daripada partai nasionalis ?

Hal itu disebabkan tidak adanya persatuan diantara para pemimpin partai Islam termasuk partai berbasis massa Islam. Padahal dari 38 partai peserta pemilu, partai Islam dan berbasis massa Islam hanya 8 partai selebihnya partai nasionalis. Logikanya, mereka akan lebih mudah dipersatukan dalam sebuah koalisi besar daripada partai nasionalis. Namun kenyataannya hingga sebulan menjelang pemilu legislatif, partai Islam masih sulit untuk dipersatukan dalam sebuah koalisi besar.

Selain itu para pemimpin partai Islam tidak ada yang mau mengalah untuk menunjuk rekannya menjadi pemimpin koalisi besar partai Islam. Mereka semuanya ingin tampil untuk menjadi pemimpin, bahkan kalau dapat dengan saling menjatuhkan saudaranya sendiri sesama pemimpin partai Islam. Mereka sedang menderita sindrom “kegenitan”, seolah-olah paling hebat dan paling pantas untuk menjadi pemimpin daripada lainnya.

Mungkinkah terjadi koalisi besar partai Islam pasca pemilu legislatif ?

Mungkin saja terjadi meski butuh perjuangan berat. Jika sampai terjadi, maka suara koalisi besar partai Islam akan melebihi suara partai nasionalis. Tetapi dengan kondisi perpecahan diantara partai Islam sekarang, rasanya cukup berat koalisi besar itu diwujudkan.

Kalau partai Islam sedang mengalami perpecahan, apakah partai nasionalis juga mengalami perpecahan ?

Partai nasionalis tidak terlepas dari perpecahan bahkan lebih parah, tidak hanya antar partai nasionalis bahkan di internal partai sendiri. Seperti Partai Golkar saat ini terdapat 4 faksi yakni Faksi Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Surya Paloh dan Agung Laksono. Faksi Surya Paloh paling getol mengkampanyekan koalisi dengan PDIP. Jika itu sampai terjadi dan mereka memimpin pemerintahan, saya tidak dapat membayangkan bagaimana nasib negara ini ke depannya. Pasalnya, kedua partai pernah berpengalaman memimpin pemerintahan dan tidak menjadikan negara lebih baik malah semakin terpuruk. Saya ibaratkan, mengatasi satu Jin Ifrit saja sulitnya luar biasa, apalagi jika ada dua Jin Ifrit.

Apakah pemilu 2009 ini akan menjadi momentum bagi partai Islam untuk memimpin negara ?

Meski saya haqqul yaqin partai Islam akan memenangkan pemilu 2009, tetapi untuk saat ini belum waktunya para pemimpin partai Islam untuk memimpin negara. Para pemimpin partai Islam yang mayoritas masih muda, barangkali mereka baru akan tampil memimpin negara pasca 2014 nanti, dimana generasi tua seperti SBY, Megawati dan JK mulai lengser dari kepemimpinan nasional. Saat itulah para pemimpin partai Islam yang mayorits masih muda harus tampil untuk memimpin negara menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, negara adil makmur sejahtera dibawah lindungan Allah Swt.

Menurut anda, kira-kira siapa tokoh masa depan dari kalangan partai Islam yang pantas memimpin negara ini ?

Saya kira Yusril Ihza Mahendra cukup pantas untuk memimpin negara karena pengalaman politik dan kenegarawannya. Padahal pasca menjabat Mensesneg, Yusril pernah ditawari SBY untuk menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), namun menolaknya. Saya sendiri tidak mengetahui mengapa dia menolak tawaran SBY tersebut. Seandainya diterima, Yusril akan semakin mudah untuk menjadi pemimpin bangsa tahun 2014 nanti. Selain itu Ketua MPR Hidayat Nurwahid juga pantas untuk memimpin negara. Adapun sekarang Hidayat terlihat lebih menonjol daripada Yusril karena memiliki jabatan sebagai Ketua MPR, sedangkan Yusril sudah tidak lagi memegang jabatan. Seandainya Yusril masih memegang jabatan di pemerintahan, maka Yusril akan lebih menonjol daripada Hidayat.

Menurut anda, sebaiknya JK mencalonkan diri menjadi capres ataukah tetap mendampingi SBY sebagai cawapres ?

Saya yakin sebenarnya JK tidak ingin maju sebagai capres dan tetap menjadi pendamping SBY sebagai cawapres. Namun karena JK termakan provokasi dari tokoh Partai Golkar lainnya pasca insiden “Ahmad Mubarok”, maka JK terbawa emosinya dan berubah fikiran ingin maju sebagai capres untuk bersaing dengan SBY. Padahal kans pasangan SBY-JK paling besar untuk memenangkan pilpres 2009 daripada pasangan capres dan cawapres lainnya.

Secara politik bisa jadi para lawan SBY berusaha sekuat tenaga memecah persatuan SBY-JK agar keduanya saling berhadapan dalam pilpres. Sebab kalau keduanya masih bersatu, maka sangatlah sulit untuk mengalahkannya. Maka satu-satunya jalan adalah memprovokasi JK agar pecah kongsi dengan SBY, sehingga peluangnya untuk mengalahkan SBY dalam pilpres semakin besar jika ditinggalkan JK. Namun semuanya ini terserah pada JK, apakah akan maju sebagai cawapres ataukah tetap bergabung dengan SBY sebagai cawapres yang memiliki kans kuat untuk memenangkan pilpres 2009. Saya kira jika JK nekat maju sebagai capres, maka peluangnya untuk memenangkan pilpres sangatlah kecil, siapapun cawapresnya. Saya menyarankan agar JK sholat istikharoh terlebih dahulu sebelum memutuskan maju sebagai capres dari Partai Golkar. (mj/www.suara-islam.com)

Senin, 09 Maret 2009

Yusril Ihza Mahendra, Tak Lelah Tegakkan Syariat Islam


Meski perjuangan mengembalikan Piagam Jakarta dalam UUD 45 belum berhasil, namun perjuangan menerapkan syariat Islam dalam regulasi negara tetap harus dilakukan. “Ada atau tidak ada ada Piagam Jakarta, syariat Islam harus tetap dilaksanakan” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Prof Dr Yusril Ihza Mahendra SH MSc, saat berada di Surabaya beberapa minggu lalu.
“Tugas kita saat ini adalah merumuskan peraturan negara yang bersumber dari syariat” lanjut Yusril. Upaya itu selalu dilakukan oleh guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia (UI) tersebut, baik saat menjabat menteri kehakiman dalam pemerintahan KH Abdurrahman Wachid dan Megawati Soekarno Putri atau Mensesneg era SBY-Jusuf Kalla.
“UU Kepailitan yang kita pakai sekarang ini sebenarnya bersumber dari syariat Islam, tapi tidak banyak orang yang tahu” ujar Yusril. Yusril menceritakan, saat dirinya membahas RUU Kepailitan bersama DPR, ia tidak mengatakan bahwa rumusan RUU tersebut diambilnya dari nilai-nilai Islam. “Jika sejak awal saya katakana, pasti bisa geger DPR” katanya.
Alhasil, ketika semua fraksi di DPR sudah menyepakati RUU tersebut, semua yang hadir di Senayan, termasuk konglomerat Cina, bertepuk tangan dan menyambutnya dengan gembira. “Tapi dalam sambutan setelah pengesahan saya katakan UU itu saya buat dari ajaran Islam, semua yang hadir langsung melonggo. Mereka pikir syariat Islam itu cuma potong tangan. Padahal syariat Islam itu luas, mencakup semua hal termasuk ekonomi” kata alumnus Universiti Sains Malaysia (USM) itu.
Selain membuat rumusan UU yang sesuai Islam, Yusril juga mengusulkan diterapkannya syariat Islam secara kaffah di Aceh. Bahkan, nama Naggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan ide Yusril.
“Saya katakan pada Gus Dur, jika kita ingin mengalahkan GAM, kita harus merebut hati ulama Aceh” kata menteri kehakiman era Gus Dur itu. “Gimana caranya?” tanya Gus Dur. “Gus Dur harus merestui penerapan syariat Islam di Aceh” jawab Yusril. “Terserah Pak Yusril saja, yang penting Aceh jangan merdeka” lanjut Gus Dur.
Setelah mendapat persetujuan presiden, Yusril pergi ke Aceh bersama MS Ka’ban (Menteri Kehutanan era SBY-Kalla) dan mengadakan pertemuan dengan ulama-ulama Aceh. Dalam pertemuan inilah para ulama menerima solusi yang ditawarkan Yusril.
“Awalnya saya mengusulkan nama Negeri Aceh Darussalam, tapi para ulama minta menggunakan bahasa Aceh, akhirnya jadi Nanggroe Aceh Darussalam” pungkas pria yang pernah menjadi kondektur bis kota saat masih kuliah di UI itu. (Fata).

Kaban Tak Latah Klaim Keberhasilan

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban, yang juga Menteri Kehutanan, tidak mau ikut latah seperti parpol lainnya yang ramai-ramai mengklaim kinerja pemerintahan saat ini sebagai sumbangsih dari kader parpol tertentu.
Pernyataan tersebut disampaikan MS Kaban usai menghadiri taushiah di Masjid Agung Asy-Syahadatain, Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barar, Kamis (5/3) malam.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (7/3), Media Center PBB menyebutkan, acara itu juga dihadiri ribuan jamaah Asy-Syahadatain se-Asia Tenggara.
"Sangat tidak bijak mengklaim prestasi yang tercapai pada pemerintahan saat ini sebagai prestasi dari parpol tertentu. Sebab, seluruh elemen di pemerintahan Yudhoyono-Kalla juga turut berperan pada prestasi tersebut," kata Kaban.
Saat ditanya soal sikap politi yang bakal diambilnya menjelang Pemilu legislatif dan Presiden, MS Kaban menegaskan, dirinya tetap akan berkomitmen membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga masa jabatannya.
"Sebagai pembantu presiden, saya akan tetap menjalankan tugas-tugas saya sebagai Menteri Kehutanan sampai selesai. Artinya, saat saya bertugas sebagai menteri, sudah barang tentu saya harus meninggalkan atribut partai, dan menyatu dalam kesatuan kabinet yang dipimpin SBY," ujarnya.
Hanya saja, kata Kaban, secara politis memang jamaah Asy-Syahadatain memiliki visi dan misi yang sinergis dengan partainya. Selain itu, antara PBB dan Asy-Syhahdatain memiliki keterkaitan sejarah partai yakni dengan partai Masyumi. Saat ini jamaah Asy-Syahadatain sekitar dua juta orang.
"Pada dasarnya PBB dan Asy-Syahadatain memiliki 'founding father' (pendiri) yang sama," kata Kaban.
Diakui Kaban, tidak sedikit pengurus partai dan caleg PBB yang merupakan jamaah serta memiliki kedekaan dengan keluarga besar Asy-Syahadatain. "Asy-Syahadatain bukan lembaga politik. Artinya kami tidak bisa mengklaim bahwa Asy-Syahadatain adalah bagian dari PBB," kata Kaban.
Namun, pimpinan Jamaah Asy-Syahadataian Sayyid Gamal Yahya, dalam kesempatan itu memberikan apresiasi yang tinggi kepada para kader PBB yang duduk sebagai anggota dewan maupun di pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu.
Menurut dia, para kader PBB mampu menjaga amanah. Bahkan di sela-sela acara taushiah, Gamal sempat menyosialisasikan salah seorang caleg DPR-RI dari daerah pemilihan Cirebon, Indramayu, Abdul Qodir, dan memberikan dukungan terhadap MS Kaban dalam memimpin partai sekaligus Menteri Kehutanan saat ini.
"Kita sudah tahu bahwa jamaah Asy-Syahadatain memiliki kedekatan dengan PBB. Namun, untuk pemilu legislatif ini kami berkomitmen untuk mendukung figur yang bisa memegang amanah," demikian tegas Gamal. [*/P1]

PBB Makin Diminati Publik

INILAH.COM, Makassar - Memiliki peningkatan jumlah pengurus baik di tingkat pusat dan daerah, PBB melakukan perbaikan ke dalam. Ketua Umum DPP PBB, MS Kaban, menyerukan semua pengurus partai merekrut kader partai sebanyak-banyaknya.
"Satu orang pengurus harus bisa merekrut minimal kader 27 orang, sesuai nomor urut partai," katanya di depan ratusan calon anggota legislatif (caleg) peserta workshop caleg PBB se-Sulsel di Makassar, Sabtu (3/1) malam.
Dengan jumlah tersebut, tambahnya, tidak menutup kemungkinan target PBB untuk meraup 150 ribu suara per daerah pemilihan (dapil) di Sulsel dapat tercapai, namun dengan syarat kader yang direkrut adalah yang memiliki komitmen tinggi.
Dijelaskannya, suasana pemilu mendatang akan benar-benar bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia, kendati nilai kejujurannnya tetap patut dipertanyakan.
Karena sifat yang benar-benar langsung itu, kader partai harus bersemangat untuk meraih target, sembari menambahkan, masalah tercapai atau tidak adalah urusan belakangan.
Karena di sejumlah tempat, isu penegakan syariat justru menjadi daya tarik yang efektif dan disukai publik.
"Jangan ada keragu-raguan dengan konsep itu. Kita buka-bukaan saja bahwa kita adalah Partai Islam yang mengusung konsep penegakan syariat Islam," tegasnya.
Pembuktian dari hal itu, katanya, dapat dilihat dari jumlah pengurus partai saat ini yang mencapai 832 ribu orang atau 10 kali lipat dari jumlah pengurus pada tahun 2004.
Dalam workshop itu MS Kaban juga menyebutkan bahwa di sejumlah wilayah dapil, PBB telah memiliki dukungan yang maksimal.
Ia mencontohkan Provinsi Nusa Tenggara barat (NTB) dimana perolehan suara PBB mencapai 90 persen.
Selain itu, perolehan suara PBB juga meningkat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan Kabupaten Pekalongan serta sejumlah kabupaten lainnya di Jawa Tengah.
"Di NTB kita mendapat dukungan bupati-bupati. Sementara di Kabupaten Bandung dan Pekalongan, itu karena Ketua DPC yang bergerak secara aktif. Saya memprediksikan di setiap kabupaten itu PBB meraup 35 ribu suara," ujarnya. [*/nng]BERITA TERKAITTags : pbb, kabanSoal Palestina, PBB Ikuti Jejak PKSPBB Acungi Jempol Kinerja SBY-JKPBB Tolak Usul Gus Durload in : 0.001013041 "

Jumat, 06 Maret 2009

PBB Fokus Pileg

MS Kaban: PBB Fokus Pemilu Legislatif Dulu
Nograhany Widhi K - detikPemilu


Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) belum memikirkan koalisi. PBB akan memikirkan bagaimana menyelamatkan diri dulu dari Parliementary Treshold (PT).

"Kalau PBB beda dengan partai lain. PBB harus menyelamatkan dirinya dulu untuk lolos dalam pemilu legislatif," ujar Ketua Umum PBB MS Kaban.

Kaban menyampaikan hal itu usai rapat koordinasi dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2009).

PBB, imbuh dia, menargetkan 2,5 persen perolehan kursi di DPR. "Ya kita tahu diri lah," imbuhdia.

Cuti 3 Hari

Sementara mengenai cuti kampanye, Kaban mengatakan sudah mengajukan dan mendapatkan tiga hari, untuk jatah cuti kampanye.

"Satu minggu kan satu hari. Nanti tergantung jadwalnya, dapat di daerah mana," ujar Menteri Kehutanan ini. ( nwk / mad )

PBB Dekat Dg Jamaah Syahadatain


PBB Sangat Dekat dengan Jamaah Syhadatain
M. Rizal Maslan - detikPemilu


Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) masih konsentrasi untuk mengejar target perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif, setelah itu baru membahas koalisi dan capres.

"Hingga saat ini PBB masih berkonsentrasi mendulang suara dalam pemilu legislatif pada April mendatang," kata Ketua DPP PBB MS Kaban seperti rilis yang dikirimkan Media Center PBB pada detikcom, Jumat (6/3/2009).

Hal itu ditegaskan Kaban usai usai menghadiri Tauziah di Masjid Agung Asy-Syahadatain, Panguragan, Kabupaten Cirebon. Terkait kedatangannya pada acara tauziah Asy-Syahadatain, yang sudah tentu memiliki jamaah potensial untuk mendulang suara pada pemilihan legislatif mendatang, Kaban mengatakan, kehadiranya hanya bersifat silaturahmi tanpa membawa kepentingan lain.

Namun, lanjut Kaban, secara politis memang jamaah Asy-Syahadatain memiliki visi dan misi yang sinergis dengan partainya. Selain itu antara PBB dan Asy-Syhahdatain memiliki keterkaitan sejarah partai, yakni dengan partai Masyumi. Saat ini jamaah Asy-Syahadatain sekitar dua juta orang.

"Pada dasarnya PBB dan Asy-Syahadatain memiliki Founding Father (pendiri) yang sama," tegasnya.

Diakui Kaban, tidak sedikit pengurus partai dan caleg PBB yang merupakan jamaah serta memiliki kedekaan dengan keluarga besar Asy-Syahadatain. "Asy-Syahadatain bukan lembaga politik. Artinya kami tidak bisa mengklaim bahwa Asy-Syahadatain adalah bagian dari PBB," ujarnya.

Ketika ditanya sikap politis yang bakal diambil menjelang Pemilu legislatif dan Pilpres, Kaban menyatakan, dirinya tetap akan berkomitmen membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga masa jabatannya sebagai Menteri Kehutanan selesai. "Sebagai pembantu presiden, saya akan tetap menjalankan tugas-tugas saya sebagai menteri kehutanan sampai selesai. Artinya, saat saya bertugas sebagai mentri. Sudah barang tertentu harus meninggalkan atribut partai, dan menyatu dalam kesatuan kabinet yang dipimpin SBY," tandasnya. ( zal / ken