PBB UBAH STRATEGI KAMPANYE
[ Jawa Pos, Selasa, 21 Oktober 2008 ]
SURABAYA - Pemilu 2004 menjadi pelajaran berharga bagi PBB Jatim. Kini, mereka mulai mengevaluasi strategi kampanye politiknya. "Intinya, kami akan mengubah metode kampanye yang kami gunakan. Kami akui pada Pemilu 2004 lalu, ada kekurangan. Maka, kami akan tampil dengan cara baru," kata Ketua KAPPU (Komite Aksi Pemenangan Pemilu) DPW PBB Jatim Sukanto Sumodinoto.
Masalah itu dibahas dalam agenda silaturahmi dan konsolidasi caleg DPRD-DPR dari PBB yang diadakan DPW PBB Jatim di gedung PTDI Sabtu lalu (18/10). Metode apa yang disiapkan? Salah satunya adalah penggunaan metode persuasif.
"Pada 2004 lalu, sebagian besar caleg kami mengandalkan kampanye edukatif. Itu sebenarnya tidak efektif untuk meraup suara," katanya. Selain itu, kata Sukanto, PBB meminta agar seluruh caleg menggunakan berbagai media sebagai bahan kampanye. "Sekarang kampanye tidak bisa hanya konvensional. Tapi, juga menggunakan teknologi yang ada," katanya.
Meski optimistis, PBB tetap berusaha realistis. Mereka akan memberikan prioritas lebih kepada daerah-daerah yang masuk kategori basis. Di antaranya, sebagian wilayah Madura, Jember, Lamongan, serta beberapa daerah di wilayah Mataraman. Meski demikian, bukan berarti PBB akan melepas daerah lain. "Kita tetap akan masuk. Sebab, target utama DPP adalah jangan sampai kami gagal mencapai electoral threshold (ET) seperti 2004 lalu," jelas Ketua Bidang Hukum KAPPU DPW PBB Jatim M. Syaaf.
Dalam Pemilu 2009, PBB tidak terlalu memasang banyak caleg. Untuk tingkat provinsi, PBB hanya mendaftarkan 51 caleg yang disebar di 11 dapil. Untuk kursi DPR, PBB hanya menempatkan 38 caleg. "Prinsip kami, meski tidak banyak, tapi merata. Sehingga, mesin partai bisa lebih optimal memenangkan calon di dapil masing-masing," ujarnya. (ris/oni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar