(inilah.com/ Raya Abdullah)
"Kami bukan dollar, tapi kami One Man One Dinar. Apa bedanya dollar dengan Yahudi Israel?," ujar Ketua DPP PBB Ali Mochtar Ngabalin di Jakarta, Kamis (8/1).
Meski slogan tersebut serupa dengan yang dikumandangkan PKS, menurut dia, partainya tidak merasa ketinggalan dan kecurian start dari PKS. Sebab, mekanisme penggalangan dana antara PBB dan PKS berbeda, terlebih dengan parpol lain.
"Kami tidak turun ke jalan, tapi kami membuat relawan. Jadi tidak langsung ke publik, ya dalam pekan ini kita akan laksanakan. Kita tidak menggunakan jalanan untuk aspirasi, karena di Indonsia ada parlemen. PBB cukup menyampaikan pesan baik di dalam maupun luar negeri melalui Humas. Tidak perlu ke lapangan, macet nanti," paparnya dengan nada yakin.
Bagi Ngabalin, PBB perlu melakukan aksi solidaritas untuk Palestina. Karena jika tidak dilakukan, partai yang bernafaskan Islam itu akan bubar dengan sendirinya bila tidak memperjuangkan Syariat Islam.
"Saya mendapat perintah langsung dari ketua umum, perlu mendorong simpatisan Palestina untuk, sumbang dana solidaritas, dan bantu persenjataan Palestina. Instruksinya sudah keluar tinggal menunggu disebarkan saja. Kami tidak mau memanfaatkan momen untuk kepentingan politik." tandasnya.
Terkait demo PKS yang membawa angka 8, Ngabalin menilai itu hal yang bagus. "Bagus, karena mereka bisa memanage anggotanya dengan baik di waktu yang tepat dengan emosi yang pas. Kita lihat PKS apakah nanti akan melakukan langkah lain yang diusahakan," pungkasnya.[ikl/jib]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar