Tim Sutiyoso Rancang Duet dengan Yusril
[ Jawa Pos, Senin, 19 Januari 2009 ]
JAKARTA - Terus berada di papan bawah hasil survei tak menyebabkan tim pencalonan Sutiyoso sebagai kandidat capres 2009 surut. Mitra koalisi terus dirancang untuk bisa memenuhi syarat pencalonan sesuai dengan UU Pemilu yang memang cukup berat.
"Kini kami sedang mencoba terus berkomunikasi dengan pimpinan Partai Bulan Bintang untuk menduetkan Sutiyoso-Yusril,'' ungkap Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Ben Ibratama Tanur di Kemayoran, Jakarta, kemarin (18/1). Dia mentakan, kali terakhir telah melakukan pembicaraan dengan Wasekjen DPP PBB Yusuf Hasani.
Duet tersebut, lanjut dia, didesain menjadi duet alternatif di luar kandidat pasangan capres yang didukung partai-partai besar. ''Kemungkinan nanti bisa diberi nama koalisi pro perubahan atau lainnya," tandas Ben.
Dia optimis, pasangan Sutiyoso-Yusril akan menjadi figur yang ideal. Yaitu, perpaduan militer-nonmiliter dan Jawa-luar Jawa. ''Jika benar-benar bergabung, keduanya akan menjadi pasangan yang luar biasa,'' yakinnya.
Hingga kini, PIS adalah satu-satunya partai yang menyatakan akan mengusung Sutiyoso menjadi bakal capres. Namun, partai baru itu juga diragukan akan mampu menembus syarat pencalonan capres, yaitu 20 persen perolehan kursi DPR dan 25 persen perolehan suara nasional.
Secara terpisah, saat dikonfirmasi, Yusuf Hasani membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan di antara keduanya. ''Tapi, itu masih awal. Akan dibicarakan lebih lanjut di rapat DPP,'' terangnya.
Menurut dia, PBB tetap akan selalu berusaha membuka diri dengan partai mana pun untuk membicarakan koalisi. "Termasuk dengan partai-partai besar seperti Golkar dan lainnya,'' ujarnya.
Di pihak lain, menanggapi kemungkinan koalisi antara Sutiyoso-Yusril tersebut, pengamat politik UI Arbi Sanit meragukan akan efektif. Menurut dia, sangat kecil kemungkinan mereka terpilih. ''Keduanya sama-sama belum sampai di level capres,'' ujarnya.
Menurut Arbi, hingga kini, baru ada dua tokoh nasional yang berada di kelas yang pantas menjadi capres. Yaitu, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan capres-capres lain yang berkembang masih di level cawapres dan menteri.
''Misalnya Sultan dan JK, mereka masih di level cawapres dan sisanya cuma pantas di menteri. Bahkan, ada yang tidak masuk sama sekali. Ini juga kata survei lho," paparnya, lantas tertawa. (dyn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar