Caleg PBB Sulsel Gunakan "IMF" Raup Suara
Minggu, 04 Januari 2009 08:57
Makassar (ANTARA News) - Calon anggota legislatif (caleg) Partai Bulan Bintang (PBB) Sulawesi Selatan untuk tingkat pusat dan provinsi, menggunakan jaringan Istri, Mertua dan Famili IMF dalam upaya meraup suara sebanyak-banyaknya.
Penggunaan jaringan IMF itu dilakukan, sebab pola kampanye PBB tidak lagi mengandalkan pengumpulan massa untuk menarik simpati konstituen, kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Sulsel, Saiful Kasim dihadapan ratusan peserta pelatihan caleg bulan bintang Sulsel di Makassar, Sabtu malam.
Untuk melengkapi jaringan IMF, para caleg pusat dan provinsi PBB itu juga menggunakan jaringan melalui forum-forum diskusi dan jaringan yang dimiliki partai.
"Tiga jaringan itulah yang digunakan caleg provinsi dan pusat sehingga kelihatan seperti tidak pernah melakukan gerakan," ujarnya.
Kendati begitu, karena gerakan itu pula Saiful Kasim mengeluhkan kurangnya koordinasi antara caleg pusat dan provinsi dengan caleg kabupaten dan kota yang selama ini telah terjadi.
Hal tersebut juga berimbas pada tidak solidnya kader-kader PBB Sulsel dalam menghadapi pemilu yang tercermin pada pemilu 1999 dan 2004 serta mengancam pada Pemilu 2009 mendatang.
Menurut Saiful, banyak diantara kader-kader PBB di kabupaten dan kota di Sulsel tak mengetahui sosok caleg PBB yang bertarung pada level provinsi dan pusat.
Dengan kondisi itu, sosialisasi para caleg pusat dan provinsi tidak sampai ke daerah-daerah dan hanya bisa menjangkau maksimal 30 persen dari wilayah konstituennya.
Akibatnya perolehan suara PBB Sulsel antara pusat, provinsi dan kabupaten kota tidak pernah linear.
"Pada tahun 2004 perolehan suara pusat 10 suara, provinsi tujuh suara dan kabupaten kota hanya lima suara. Saya tidak ingin itu terjadi lagi pada Pemilu 2009," katanya.
Dalam workshop itu juga terungkap bahwa PBB Sulsel juga diperhadapkan pada persoalan tak adanya anggaran untuk membiayai 15 ribu orang saksi yang dipersiapkan untuk mengawasi proses pemilihan.
Menurut Saiful, PBB Sulsel harus mempersiapkan anggaran sebesar 225 juta rupiah dengan rincian pembayaran 15 ribu rupiah per satu orang saksi.
"Kita tidak tahu dari mana mendapatkan biaya itu," katanya.
Menghadapi kedua persoalan krusial itu, Saiful berharap agar para caleg dan kader saling berkoordinasi dan solid sehingga permasalahan dapat teratasi.
Selain Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PBB, MS Kaban, turut pula hadir politisi PBB Ali Muchtar Ngabalin dan ratusan caleg PBB se-Sulsel, yang terdiri dari sembilan caleg DPR RI, 40 caleg DPRD Provinsi dan 327 caleg kabupaten dan kota dalam workshop tersebut.
(T.PK-AAT/Z002)
Minggu, 22 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar