Selasa, 24 Maret 2009

Penjual Nasi Bungkus Mantap Jadi Caleg PBB

Penjual Nasi Bungkus Mantap Jadi Caleg PBB
Minggu, 15 Maret 2009 - 06:09 wib
Thomas Joko - Okezone
TEXT SIZE :



SEMARANG - Sulistiyo Widarto seorang penjual nasi bungkus di alun-alun Kota Demak akhir-akhir ini seringkali menjadi buah bibir. Bukan karena rasa nikmat barang dagangannya namun karena statusnya sebagai salah satu calon anggota legislatif yang bertarung di Pemilu 2009.

Kesederhanaannya menepis anggapan bahwa untuk menjadi caleg harus bermodal besar. Penghasilannya sebagai penjual nasi bungkus menurut pria kelahiran 1 Desember 1970 ini diakui hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Banyak yang mengejek dengan kenekatan saya menjadi caleg. Mereka bertanya apakah punya uang banyak. Tapi saya tidak mau meladeni pertanyaan seperti itu. Lebih baik saya diam atau mencari dukungan," kata pria yang sering disapa Blangkon, Kenthir atau Lilik ini.

Kemarin malam dia menceritakan asal usul mengapa bisa menjadi caleg DPRD Kabupaten Demak. Satu sore ada seorang caleg provinsi dari Partai Bulan Bintang datang ke warung nasinya. Dia bermaksud menempelkan stiker kampanye di gerobaknya.

"Entah kenapa saya langsung tertarik dengan partainya dan langsung bergabung. Sebelum meninggalkan gerobak saya, dia memberi sebah kartu nama," ceritanya.

Selang beberapa hari Lilik nekat meghubungi caleg provinsi tersebut dan menyatakan ingin menjadi caleg di DPRD Kabupaten Demak. Tak disangka keinginannya itu disambut baik dan disuruh mengumpulkan persyaratan.

Saat itu waktu pendaftaran tinggal dua hari. Meski sempat pontang-panting Lilik akhirnya lolos sebagai caleg dari PBB. Dia ditempatkan di Dapil 1 dengan nomor urut 1.

Apa motivasi Lilik mendaftarkan diri menjadi caleg? Suami dari Denok tersebut mengatakan ingin memperjuangkan nasib warga kecil terutama para pedagang dengan modal minim.

"Saya merasakan bagaimana susahnya mencari penghasilan. Saya pernah digusur ketika membuka warung makan lesehan di alun-alun dan dipaksa relokasi ke tepian Kali Tuntang yang sepi pembeli," jelas Lilik.

Lilik menolak jika hanya bermodal nekat saja. Dia memiliki pengalaman politik yang panjang karena sejak 1999 adalah kader sebuah partai politik berideologi nasionalis. Namun satu saat dia merasa dikecewakan dan langsung mundur dari partai tersebut.

Sekarang ini Lilik sedang getol-getolnya memperkenalkan dirinya terutama pada pembeli nasi di warungnya. Ternyata banyak yang awalnya tidak percaya. Namun setelah ditunjukkan stiker kampanye bergambar dirinya, mereka langsung percaya.

Rencananya Lilik akan melakukan kampanye simpatik dengan membagikan nasi bungkus gratis pada warga Demak.

"Kalau nanti terpilih, saya akan mengadakan syukuran. Saya akan memborong semua nasi bungkus yang dijual di alun-alun untuk dinikmati bersama-sama," ucap pria asli kelahiran Demak itu.

(fit)

Tidak ada komentar: