Kamis, 02 April 2009

Kyai Didin: Pilih Pemimpin Pro Syariah



By Republika Newsroom
Kamis, 02 April 2009 pukul 18:46:00



JAKARTA -- Ketua Umum Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Prof Dr KH Didin Hafidluddin MSc membantah dirinya Golput. Ia justru mengajak seluruh umat Islam untuk memilih calon legislatif mau pun calon presiden nanti yang pro pada ekonomi syariah.

''Saya ingin klarifikasi kepada umat, ada isu bahwa saya Golput. Jelas isu itu tidak benar. Saya juga terlibat di dalam diskusi-diskusi di Komisi Fatwa MUI. Sebagai anggota MUI tentu saja di samping mendukung, tentu kita juga harus tunduk pada kesepakatan bersama.

Jadi, tidak benar kalau saya ini Golput. Bahkan saya mendorong agar umas Islam para pemimpin baik legislatif mau pun pemilihan presiden nanti yang pro pada syariah, yang pro pada pelaksanaan ekonomi syariah,'' tandas kyai Didin kepada Republika di Jakarta Kamis (2/4).

Ia sangat berharap nantinya akan muncul anggota-anggota legislatif yang punya visi kerakyatan dan punya visi ekonomi syariah.

''Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan ekonomi syariah berjalan dan didukung oleh legislatif mau pun oleh eksekutif. Selama ini semangat menghidupkan ekonomi syariah , apalagi nanti kalau didukung para calon legislatif maupun pemimpin yang pro syariah, maka ekonomi syariah akan lebih bagus lagi di Indonesia,' tutur Guru Besar IPB dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia juga berharap kepada para caleg yang terpilih, akan menjadikan ekonomi syariah sebagai bagian penting. ''Saya sangat berharap nantinya, para caleg yang terpilih memang harus menjadikan ekonomi syariah sebagai bagian yang penting, sebagai ekonomi alternatif bahkan ke depan nantinya mudah-mudahan menjadi satu-satunya ekonomi yang akan menggerakkan ekonomi bangsa,'' tandas kyai Didin yang dikenal sangat getol mengkampanyekan pentingnya zakat di negeri ini.

Lebih lanjut kyai Didin mengingatkan, ''Yang perlu kita sadari bahwa ekonomi syariah bukan isu keagamaan semata-mata. Tetapi ekonomii syariah adalah bagian dari solusi terhadap persoalan ekonomi bangsa.

Di beberapa negara termasuk Filipina yang belum lama ini saya kunjungi, ternyata masyarakatnya termasuk yang non-muslim, mereka sangat kagum terhadap ekonomi syariah. Mereka terkagum-kagum dengan konsep ekonomi syariah,'' ungkapnya. - dam/ahi

Tidak ada komentar: